Pada Gamang Gaung Demokrasi
Gong itu telah ditabuh, bertalu-talu gemanya, mengaum-aum dari pusarannya,
menggesek-gesek dedaunan  ikut menyebarteruskan gema tiba di daun telinga
menggetar resonansi gendang telinga kaum dan puak se-antero negeri perpeloncoan
di mana pelaku demokrasi tersenyum dalam selingkuh emosi sambil menata akta
menerabas etika dan moral sembari menggerek naik bendera demokrasiÂ
Kaum cerdik cendekia duduk dalam formasi melingkar bersama ulama pesohor
diskusi bertema asumsi bermuatan terkaan dan dugaan pada gestur terlihat
mereka menata kata dalam diksi survey menyebar data kalkulatif prediksi
di sana kegamangan mengambang saat menggampangkan proses pilih dan pungut
lalu bertindak atas nama demokrasi berkebebasan mewadahi segala trik dan intrik
Bandul demokrasi sedang menabuh gong sebelah-menyebelah di sini dan di sana
Gaungnya menerabas grup-grup pendekar kekar idealisme kokoh idiologi
Soekarnoisme, Jokowisme, Gusdurian, Ganjarian, anak partai berwajah relawan
Ukiran dalam prasasti histori bangsa dan negara entah hitam entah putih atau abu-abu
kegamangan di relung partai sambil menyeka sekat atas alasan silaturahmi
PA ~ Pemulung Aksara ~ Heronimus BaniÂ
Umi Nii Baki-Koro'oto, 24 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Mungkin Partai Minim Kader Berkualifikasi A?
Baca juga: Mari "Keroyok" Partai Solidaritas Indonesia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!