Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan dari Kampung untuk Lima Oktobermu, Guru

5 Oktober 2023   11:50 Diperbarui: 5 Oktober 2023   14:30 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok, SD I Nekmese, Amarasi Selatan 

Lima Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru se-Dunia. the United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu badan dunia internasional telah menetapkan 5 Oktober untuk diperingati sebagai Hari Guru se-Dunia (World  Teachers' Day). Apakah semua guru di dunia mengetahuinya? 

Jujur, PA sebagai guru SD di pedalaman Pulau Timor bagian Selatan baru mengetahuinya setelah melakukan gugling berita hari ini.

Apa tujuan dari penetapan hari guru se-dunia ini? Rasanya kalimat yang digunakan sangat sederhana yakni, menghormati  kerja keras dan dedikasi para guru di seluruh dunia. 

Skrinsut, website resmi UNESCO.com
Skrinsut, website resmi UNESCO.com

Tema yang diusung oleh UNESCO dalam peringatan hari guru se-dunia tahun ini yakni, the teachers we need for the education we want... the global imparative to reserve the teachers shortage ... Guru yang kita butuhkan untuk pendidikan yang kita inginkan, keharusan global untuk mengatasi kekurangan guru (sumber).

Dikutip dari website resmi UNESCO, dinyatakan sebagai berikut: With the theme "The teachers we need for the education we want: The global imperative to reverse the teacher shortage", the 2023 celebrations will aim to put the importance of stopping the decline in the number of teachers and then starting to increase that number at the top of the global agenda. Through various activities, they will advocate for a dignified and valued teaching profession, analyse their challenges, and showcase inspiring practices to attract, retain and motivate teachers and educators. It will also examine the ways in which education systems, societies, communities, and families recognise, appreciate, and actively support teachers.  

Baca juga: Guru Agen Perubahan

Kira-kira terjemahannya, begini, Dengan tema "Guru yang kita butuhkan untuk pendidikan yang kita inginkan: Urgensi (prioritas) global (khususnya dunia pendidikan) untuk mengatasi kekurangan guru", perayaan tahun 2023 bertujuan untuk menempatkan pentingnya menghentikan penurunan jumlah guru, kemudian mulai meningkatkan jumlah tersebut agenda prioritas. Melalui berbagai aktivitas, mereka akan mengadvokasi untuk profesi mengajar yang layak dan dihargai, menganalisis tantangan yang dihadapi, dan menampilkan praktik-praktik inspiratif untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi guru/pendidik. Ini juga akan mengkaji cara-cara di mana sistem pendidikan, masyarakat, komunitas, dan keluarga mengakui, menghargai, dan mendukung guru secara aktif. 

Menengok tema dan penjelasan singkat UNESCO pada laman resminya, kita dapat mengetahui secara gamblang bahwa ternyata di berbagai tempat di belahan dunia ini, terjadi kekurangan guru pada lembaga-lembaga pendidikan. 

Ini mengindikasikan bahwa tenaga guru sangat dibutuhkan namun daya serap belum memadai, baik oleh negara maupun swasta penyelenggara pendidikan. 

Pada saat yang sama, out putnya diharapkan dapat memberi out come yang baik dan dapat dirasakan masyarakat.

Mari kita cermati sebentar saja dunia pendidikan di Indonesia yang menempatkan visinya secaa tersurat di dalam konstitusinya. ... mencerdaskan kehidupan bangsa... 

Ini bukan suatu frasa belaka. Maknanya sangat dalam, luas cakupannya untuk mencapainya. Kementerian Pendidikan sudah ada sejak NKRI diproklamasikan. 

Namanya pun berganti-ganti, mulai dari Departemen Pendidikan dan Pengajaran, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kembali), lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Suatu perkembangan penamaan institusi negara yang menangani pendidikan dan cakupannya.

Dari institusi negara yang demikian ini sebagai institusi teknis penyelenggara Garis Besar Haluan Negara (masa Orla, Orba), dan visi, misi dan renstra Presiden (masa reformasi). 

Masa mana pun itu, penyelenggaraan pendidikan dalam praktiknya membutuhkan kebijakan merekrut tenaga guru/pendidik. 

Tenaga guru yang direkrut oleh institusi negara sebagaimana disebutkan itu tentulah atas koordinasi dan sinkronisasi antarinstitusi negara seperti: Kementerian Reformasi Birokrasi dan Aparatur Sipil Negara, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah (Kabupaten, Kota, Provinsi), dan Badan Kepegawaian Negara. 

Semua institusi negara yang dibentuk ini akan bersinergi untuk perekrutan tenaga guru (CPNS, CP3K, Kontrak Daerah atau sebutan lainnya).

Ketika institusi negara penyelenggara pendidikan merekrut guru, pada saat yang sama diikuti dengan penyediaan anggaran yagn menjamin kesejahteraan guru yang direkrut. 

Maka, sekali lagi koordinasi dan sinergi antara kementerian dan lembaga/badan sebagaimana disebutkan di atas menjadi amat penting, di samping lembaga politik (DPR, DPRD) turut serta memberikan support secara politik.

Di Indonesia pada masa ini, perekrutan guru dilakukan dengan paling kurang dua pendekatan: (1) P3K dan (2) Kontrak daerah. Guru dengan yang direkrut dengan pendekatan P3K statusnya disamakan dengan ASN/PNS, tapi berbeda dalam sebutan. 

Kesejahteraannya diperoleh dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN, DAU) sebagaimana yang didapakan oleh guru dengan status ASN/PNS. 

Sementara guru dengan status kontrak daerah, jaminan kesejahteraannya didapatkan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD Kabupaten, Kota atau Provinsi).

Apakah mereka dengan status yang demikian dan jaminan kesejahteraan seperti itu sudah serius diwujudkan oleh institusi negara yang merekrut dan menjamin hak-hak para guru setelah direkrut? 

Jawaban normatifnya, tentu saja sudah disiapkan perwujudannya. Teknisnya ada pada mereka yang duduk di biro-biro dalam ruang ber-AC atau ruang dengan fasilitas kerja yang nyaman. 

Apakah para guru telah mendapatkan hak-haknya atau mereka yang berstatus honorer sudah mencapai cita-citanya untuk menjadi guru dengan status ASN/PNS, P3K? 

Jawabannya, dapat dibaca dan dirasakan dari berbagai berita dan cerita. Dari membaca berita dengan genre pendidikan khususnya tentan guru, kita mengetahui tentang berbagai hal di sekitar tugas pokok dan fungsi mereka. 

Guru di Indonesia tidak melulu berstatus ASN/PNS dan P3K, tetapi ada pula yang berstatus guru yang direkrut oleh yayasan penyelenggara pendidikan (swasta). 

Satu yayasan penyelenggara pendidikan (swasta) dapat merekrut secara mandiri tenaga guru, dan memberikan jaminan kesejahteraan bahkan sampai pensiunnya. 

Perlakuan pada mereka mungkin sama dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini bertujuan agar para guru swasta dapat betah/bertahan dalam tugas yang mereka terima ketika mereka merasa terpanggil, atau mungkin malam dipanggil oleh yayasan untuk menjadi guru.

Di samping guru dengan status ASN/PNS, P3K dan Guru Kontrak Daerah (Honor Daerah), ada pula guru dengan status Honorer yang diangkat oleh Kepala Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah. Guru dengan status yang demikian mendapatkan jaminan kesejahteraan yang sangat sering tidak menentu. 

Pemerintah Pusat (Kemdikbudristek) memperhatikan mereka dengan anggaran yang disediakan di dalam Biaya Operasional Pendidikan (BOS), walau harus dikalkulasi sedmikian rupa oleh Tim Managemen BOS di sekolah agar tidak menumpuk pembiayaan pada belanja pegawai (guru honor) 

Masih banyak tantangan dan persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. 

  • Kurikulum sebagai kebijakan yang sering berubah seiring bergantinya kepemimpinan nasional. Rasanya sudah bukan rahasia umum lagi tentang hal yang satu ini. Semoga sesudah pemilu 2024, Presiden dan pembantunya di bidang pendidikan terus menggiatkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagaimana yang terjadi saat ini. 
  • Infrastruktur pendidikan diperlukan dan dipentingkan di tengah gempuran produk teknologi baik hard product maupun soft product. 
  • Kesiapan guru yang sudah dan sedang bertugas, baik di perkotaan, kampung nelayan, hingga pulau terluar dan pedalaman.
  • Bonus demografi untuk lembaga pendidikan di perkotaan, sementara di pedalaman makin minus jumlah siswa yang akan ke sekolah sebagai dampak keberhasilan program keluarga berencana dan urbanisasi.

Dalam lima Oktober ini, apa yang sedang Anda lakukan sebagai guru? PA pastikan Anda sedang tetap melaksanakan tugas sebagaimana biasanya. 

Anda tidak sempat mengikuti perkembangan informasi tentang hari guru se-dunia. Bila ada di antara Anda sempat mengikutinya, semoga informasi itu memotivasi untuk terus berada pada kanal pelayanan dengan hati dan ketrampilan mendidik/mengajar.

Selamat hari guru se-dunia,

Catatan dari Kampung Koro'oto desa Nekmese, Amarasi Selatan Kab Kupang, NTT

Umi Nii Baki-Koro'oto, 5 Otkober 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun