Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tangis di Dalam dan di Luar Ruang Kelas

2 September 2023   09:05 Diperbarui: 2 September 2023   09:09 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendiang Stiven Takunamah, foto kiriman: Anthon Taopan

Siapa menduga kematian datang begitu cepatnya. Seorang rekan guru masih bersama satu tim surveyor gedung sekolah. Ia masih membantu tim tersebut dalam tugas mereka di lingkungan sekolah pada hari itu. Tiada seorang pun yang menduga bahwa kondisi rekan guru yang terlihat sehat, ternyata berubah drastis hanya dalam beberapa jam kemudian.

Hari itu, Kamis, 31 Agustus 2023, rekan guru tersebut bertugas untuk terakhir kalinya. 

Selama bulan Agustus tidak ada satu hari pun ia lewatkan dalam tugasnya. Ia membawa para siswa ke lapangan pertandingan sepakbola dan beberapa kegiatan dalam rangka perayaan Dirgahayu Proklamasi NKRI tingkat kecamatan Amarasi Selatan. Ia bersama rekan-rekan guru PJOKR menunaikan tugas sebaik-baiknya untuk suksesnya perayaan melalui kegiatan pertandingan dan perlombaan, khususnya yang disasar siswa Sekolah Dasar.

Pada Kamis, 31 Agustus 2023, ia masih sempat menunaikan tugasnya sebai seorang Kepala Keluarga. Ia pulang ke rumah sesudah membantu tim surveyor gedung sekolah. Sesudah menunaikan tugas sebagai kepala keluarga yakni memberi pakan pada ternak peliharaannya, ia kembali ke desa di mana ia bertugas. Di desa ini, ia berkunjung ke rumah mertuanya. Ia meminta kepada mertuanya sehelai kain tenun khusus untuk laki-laki. Ia akan mengenakan kain tenun itu pada saat menghadiri suatu upacara perkawinan menurut hukum adat perkawinan. Pasangan yang menikah itu yakni rekan guru di sekolahnya.

Stiven Takunamah pada hari terakhir di sekolah, foto kiriman Ribka Otemusu
Stiven Takunamah pada hari terakhir di sekolah, foto kiriman Ribka Otemusu

Ia, tidak sempat lagi mengikuti upacara pernikahan adat dimaksud. Ia jatuh di halaman rumah mertuanya. Mertuanya dan keluarganya membawanya ke PUskesmas di kota kecamatan. Dari puskesmas, ia dirujuk ke RS Umum Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Rumah sakit milik pemerintah Provinsi NTT ini terletak di kota Kupang. Ketika tiba di rumah sakit ini, ia tidak dapat tertolong lagi. Informasinya, kondisinya makin parah. Perjalanan dari ibukota kecamatan Amarasi Selatan ke Kota Kupang kira-kira kurang lebih 2 jam. Kondisi tubuh makin lemah, dan organ-organ tubuh sudah tidak dapat berfungsi secara normal. Ia menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 02.00 WITa, pada tanggal 1 September 2023.

Pagi hari tiba, Jumat, 1 September 2023, ruang-ruang kelas SD GMIT Koro'oto terdengar suara tangis tak henti-hentinya. Para siswa memanggil-manggil nama gurunya, "Pak Stiven... ... ... Pak Stiven ... ... ... !" Suara itu bertalu-talu mengisi cakrawala ruang-ruang kelas di sekolah itu.

Pada pukul 10.00 WITa, seluruh siswa dan guru SD GMIT Koro'oto, beserta guru-guru se-desa menyampaikan bela sungkawa dengan mengunjungi rumah dari guru yang meninggal dunia. Di sana para siswa menangis sejadi-jadinya melihat jasad guru mereka terbujur kaku. Tiada satu pun yang dapat menahan tangis dan air mata. Guru, siswa, anggota keluarga, kerabat lainnya dan para sahabatnya menangisi jasad itu. Isterinya yang sedang mengandung anak kedua, tiada henti-henti menangisi jasad itu.

Kini, ia pergi untuk selamanya. Para siswa mengenang karsa dan karyanya. Rekan-rekan guru mengenang jasa dan kesederhanaan pelayanannya. 

Selamat jalan sahabat. Bumi pertiwi menerima dirimua dalam pangkuannya.

Nekmese, 2 September 2023

NB: Mengenang Stiven Takunamah, A.Ma

Guru SD GMIT Koro'oto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun