Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tarian Massal Mewujudkan Persahabatan Masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Dunia

30 Juli 2023   10:21 Diperbarui: 30 Juli 2023   10:32 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa dalam Tarian di Pentas Seni Akhir Tahun Pelajaran Sumber: foto milik SD Inpres Nekmese

Pengantar

Hari ini (30/7) masyarakat dunia internasional memperingtinya sebagai hari Persahabatan Internasional (International Friendship Day). Hari persahabatan International ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan diumumkan pada tahun 2011. Ada dalam pengetahuan umum bahwa Negara adidaya Amerika Serikat pada tahun 1919 pernah merayakan persahabatan secara informal. Pada tahun 1930 pernah beredar kartu ucapan selamat untuk persahabatan internasional, dan ada pula Word Friendship Crusade satu organisasi Komunitas Persahabatan Dunia pernah mengkampanyekan persahabatan internasional (1958) (1). Semuanya ini dilakukan oleh mereka yang sadar akan pentingnya persahabatan dunia.

Tulisan di bawah ini mengurai persahabatan dari sudut pandang tarian massal yang biasanya dilakukan oleh etnis-etnis di dalam masyarakat Nusa Tenggara Timur. Tarian sebagai produk seni, bila ditarikan secara massal, mendapatkan perhatian penonton yang bergembira dan terkesan atas lenggak-lenggok penarinya, apalagi bila turut bergabung, akan makin mempererat persahabatan. Seni merupakan bahasa yang melintasi segala sekat perintang halang.

Tari-tarian Massal di Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi dengan lebih dari 500 pulau di dalamnya, berpenghuni ragam etnis, budaya, dan bahasa. Dalam produk kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur yang khas di tiap etnis dan pulau besar dan kecil, salah satu di antaranya yakni tarian. Ada tarian yang ditarikan oleh kelompok kecil 4 - 6 orang, dan ada pula tarian yang ditarikan oleh kelompok besar tanpa batas jumlah pesertanya. Itulah sebabnya disebut tarian massal.

Beberapa tarian massal dapat disebutkan di sini digemari oleh masyarakat, ditarikan pada perhelatan formal pemerintahan, keagamaan dan sukacita komunitas keluarga. PA sebutkan beberapa di antaranya berdasarkan pengetahuan dan hasil gugling.

Nilai persahabatan dari tari-tarian massal berikut ini ditunjukkan dengan sikap dan pola lantai di dalam menari. 

  • Penari bergandengan tangan, bergerak melingkar ke arah yang sama, bernyanyi  dan menghentakkan kaki, berteriak secara girang sebagai iringan musik; 
  • Penari berdiri sendiri pada posisinya masing-masing, tetapi gerak pola lantai ke arah yang sama, dengan musik yang menghentak-hentak, baik yang dimainkan oleh penari sendiri atau oleh pemusik   

1.Bonet/Lufut/Herin

Masyarakat etnis Timor Barat mengenal satu tarian massal yang disebut bonet/herin. Tarian ini ditarikan dengan jumlah peserta tanpa batas. Sebutan bonet dan lufut dikenal luas oleh masyarakat dalam Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, dan sebahagian Kabupaten Kupang. Sebutan herin dikenal luas oleh masyarakat Amarasi Raya dan sekitarnya dalam wilayah Kabupaten Kupang. Tengoklah video berikut ini yang diambil dari V20 Channel. Satu tarian massal oleh para siswa Sekolah Dasar se-Kota Kupang. Tarian massal ini tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Perhatikan pakaian tradisional (busana) yang dikenakan para siswa dan guru yang bergabugn di dalam formasi tarian massal ini. Tiap siswa mengenakan pakaian tradisional menurut asal daerah orang tuanya. Para siswa Sekolah Dasar di dalam Kota Kupang bukanlah satu etnis adanya, berhubung kota Kupang menjadi "rumah besar" untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur, maka masyarakat yang menghuninya berasal dari etnis-etnis di Nusa Tenggara Timur. 

Tarian ini mengantar para siswa, guru dan pemangku kepentingan yang menyelenggarakan acara/kegiatan ini akan dengan mudah larut dalam persahabatan. 

Dalam video kedua ini yang diambil dari kanal YouTube Heronimus Bani, tarian massal herin telah dapat diterima menjadi tarian dan lagu untuk kemuliaan Tuhan. Ada kesadaran bahwa tarian massal yang ada bila digunakan untuk memuliakan Tuhan akan sangat tepat berhubung hikmat untuk mengkreasikan tarian seperti ini pada masa lampau. Sya'ir yang digunakan terinspirasi dari kitab suci, sehingga menjadikan umat memahami serta sekaligus memadukannya dalam tari (gerak dan sikap), lagu (kata dan rasa) untuk kemuliaan Tuhan. Ketika para penari mengakhiri tariannya, mereka akan saling berkisah baik dalam komunitas hidup bersama di dalam masyarakat dan umat. Persahabatan dan persekutuan (koinonia) dirajut di dalamnya.

2.Likurai

Tarian yang satu ini bersal dari Kabuapten Belu dan Malaka. Kedua kabupaten ini sebelumnya merupakan satu kabupaten di pulau Timor bagian Barat yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste. Masyarakat dalam dua kabupaten ini menggunakan bahasa Tetun, walau masih ada pula bahasa Manlea/Manea di Belu Selatan atau Malaka. Tarian massal yang amat sangat digemari yakni Likurai. Satu tarian yang menghentak-hentak ditarikan oleh kaum perempuan dengan aksesori alat musik perkusi yang terbuat dari ruas bambu dialasi kulit hewat yang dikeringkan. Ruas bambu menjadi ruang resonansi yang menghasilkan bunyi, tepukan dan hentakkan kaki serta lagu menjadi pengiring sebagai perwujudan keindahan. 

Terngoklah video berikut ini yang diambil dari RAI MALAKA CHANNEL.


Tari Likurai ditarikan sebagai wujud sukacita ketika masyarakat menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang. Pada masa lampau perang antarsuku terjadi. Para serdadu suku-suku yang dipimpin oleh  meo (panglima perang) akan pulang dengan membawa kepala yang dipenggal. Ketika agama mengajarkan kasih dan persaudaraan, makna tarian ini digeser dan diubah menjadi tarian pemujaan kepada Sang Khalik yang memberikan "kemenangan" dalam segala hal. Dalam kehidupan sosial masyarakat, kemanangan-kemenangan itu terjadi pada berbagai ranah kehidupan dalam skala kecil hingga skala besar yang viral di tengah masyarakat. Likurai dipentaskan untuk maksud yang demikian.

3.Lego-lego

Tarian ini berasal dari Kabupaten Alor. Kabupaten Alor terdiri dari 3 pulau besar yang oleh masyarakat Alor diistilahkan dengan nama Tribuana. Ketiga pulau itu yakni: pulau Alor, pulau Pantar, dan pulau Pura. Di samping ketiga pulau itu terdapat pula pulau: Ternate, Buaya, Nuha Kepa, Terewang, Kura, dan Kangge (di sini).Ada dua jenis Lego-lego; 1) lego-lego yang melingkar; 2) lego-lego yang melingkar spiralis. Lego-lego yang melingkar utuh menggambarkan kerja sama dalam pemujaan kepada Sang Khalik. Semua penari sudah ada dalam satu lingkaran, berpelukan, menghentakkan kaki, satu irama dalam pola lantai bergeser mengitari satu pusat/objek yakni tiang/altar pemujaan. Ini terjadi pada masa lampau. Masa modern altar digeser menjadi tempat di mana seseorang/satu komunitas diterima sebagai pemenang. (di sini)

Jenis lego-lego yang melingkar dan terbuka di ujungnya (spiralis), hendak memberi ruang kepada siapa pun untuk boleh masuk menambah barisan penari. Lingkarannya mengular, dan terus bertambah panjang. Lego-lego jenis ini sama maknanya, namun membuka ruang pada siapa pun untuk turut serta, yang artinya memberi ruang dan peluang persahabatan makin meluas.

Perhatikan video berikut ini yang diambil dari Ida Sanang. Dalam video ini terlihat keseruan para penarinya. Pembuat video mengambil durasi 30 detik, namun tergambar secara jelas kegembiraan itu yang merupakan ungkapan rasa persaudaraan (persahabatan).


 4.Tari Gawi

Tari Gawi berasal dari Kabupaten Ende. Kabupaten Ende berada di pulau Flores. Pulau Flores sebagai salah satu pulau besar dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tarian ini sangat digemari masyarakat Ende. Dipentaskan pada kegiatan sosial kemasyarakatan hingga pemerintahan. Kegembiraan masyarakat tanpa batas dan kasta. 

Perhatian video di bawah ini yang diambil dari kanal YouTube Pos Kupang. Di dalam video ini para siswa SMA se-kota Ende bersatu dalam satu tarian massal ini, Gawi. Formasi /U/ dengan penari saling berpelukan, pola lantai dengan gerak bergeser dan bergoyang riang dengan iringan musik yang telah digubah tetapi lagu dinyanyikan oleh kelompok penari mengikuti lagu dan irama yang disediakan oleh panitia.


5.Tari Ja'i

Tari Ja'i berasal dari Kabupaten Ngada. Kabupaten Ngada di pulau Flores Nusa Tenggara Timur telah dimekarkan menjadi dua kabupaten: Ngada dan Nagekeo. Masyarakat Ngada dan Nagekeo mempunyai satu tarian massal yang sudah mendunia. Tarian ini mengundang penari siapa pun untuk dapat bersama-sama, di bawah satu pemimpin yang mengatur gerak tangan dan kaki yan bergeser mengikuti pemimpinnya. Pola lantainya lazimnya berbentuk barisan. 

Perhatikan video di bawah ini yang diambil dari kanal YouTube LEZAN'46


Tari Ja'i di dalam video ini ditarikan bersama oleh para anggota TNI yang selesai mengikuti latihan bersama dengan tentara dari negara sahabat.

6.Tari Kataga

Tari Kataga berasal dari pulau Sumba. Pulau Sumba sudah amat mendunia dengan panorama alam yang asri dan indah. Kepopuleran pulau Sumba dengan padang-padang sabana di mana ternak-ternak peliharaan bebas mencari makannya sendiri. Kuda Sundlewood menjadi primadona dalam acara pasola, dan tari Kataga menjadi salah satu tarian massal dengan iringan musik dari lengkingan suara kaum perempuannya.

Perhatikan video berikut ini yang diambil dari kanal YouTube SUMBA ISLAND. Dalam video ini terlihat para penari terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan lengkingan suara dari para perempuan, dan iringan musik gong menggelegar.


 


Penutup


 Seni merupakan bahasa yang melintasi wilayah geografis dan teritori. Bahasa seni menerima perbedaan dalam jalinan persahabatan. Menari dan bernyanyi, dan sejenisnya tiada akan membatasi orang secara individu untuk berteman dan bersahabat. Persahabatan zaman digitalisasi melintas dan melampaui sekat-sekat. 

Satu hal yang pasti dalam persahabatan di dunia maya, waspadalah agar tidak jatuh ke dalam penipuan dan cyber crime. 

Selamat merayakan Hari Persahabatan Internasional, International Friendship Day, 30 Juli 2023 tahun ini dengan menari dan bernyanyi.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 30 Juli 2023

PA  ~ Pemulung Aksara ~ Heronimus Bani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun