Menuju perayaan itu para camat dan panitia akan melakukan beberapa hal teknis sebagai perwujudan dari kebijaksanaan yang tidak tertulis ini.
- Membentuk Panitia Perayaan Hari Ulang Tahun Proklamasi Tingkat Kecamatan. Panitia diformalkan dengan Surat Keputusan. Dalam surat keputusan ini disertakan tanggung jawab dari Panitia untuk penyelenggaraan perayaan dimaksud.
- Panitia mengundang rapat-rapat. Rapat-rapat akan dihadiri oleh unsur-unsur: Kepala Desa, Lurah, Kepala Sekolah dari semua jenjang sekolah (PAUD/TK, SD, SMP, SMA, SMK ~ negeri dan swasta). Pimpinan unit instansi tingkat kecamatan seperti : Puskesmas, UPT-UPT dan pimpinan TNI, Polri Wilayah Kecamatan.Â
- Panitia merancang kegiatan-kegiatan dalam rangka perayaan. Umumnya kegiatan dikategorikan dalam: Olahraga, Kesenian, dan Hiburan. Program tetap yakni krira'Â tidak akan pernah diabaikan.
- Kepala Desa, Lurah memaksimalkan program pembersihan lingkungan desa, kelurahan; himbauan untuk pemasangan umbul-umbul, pemasangan bendera merah-putih. Satu yang menarik yakni penghimpunan dana perayaan sebagai sumbangsih anggota masyarakat yang dihitung berdasarkan satuan Kepala Keluarga dan unit-unit usaha (ekonomi) kecil (kios).
- Panitia berkoordinasi dengan Kepala Desa atau Lurah yang ditunjuk menjadi tuan/puan rumah penyelenggaraan perayaan. Tuan/Puan rumah menyiapkan: lapangan multifungsi (upacara, olahraga); panggung kesenian; dan hal lain yang memungkinkan kelancaran perayaan.
- Para Kepala Desa dan atau Lurah memobilisasi anggota masyarakat membangun Kemah (sesuai konteks).
- Salah satu seksi yang menarik yakni Seksi Upacara Bendera. Seksi ini akan menyeleksi siswa/siswi SMA/K untuk menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (paskibra). Latihan untuk formasi dipercayakan kepada anggota TNI atau Polri secara bergantian setiap tahun.
- Anggaran. Anggaran layaknya "darah" dalam panitia ini. Sudah dalam pengetahuan publik, masyarakat sudah mengetahui bahwa akan ada "pungutan". Pungutan ini akan dihimpun ke Sekretariat Panitia Kecamatan untuk pembiayaan-pembiayaan. Sangat sering anggaran menjadi "batu antukan" dalam penyelenggaraan perayaan, namun selalu ada solusi yang ditemukan dan ditawarkan Panitia.
Hal menarik lainnya yang mungkin berkemiripan dengan perayaan di wilayah lain di seluruh NKRI, sudah lazim, lokasi penyelenggaraan selalu ada di tengah-tengah pemukiman desa/kelurahan. Tiap desa/kelurahan dalam wilayah Amarasi Raya dipastikan ada lapangan olahraga dalam konteks yang amat sederhana. Lapangan inilah yang akan dimultifungsikan. Kebersihan, keindahan, keamanan, ketertiban dan kenyamanan masyarakat di dalam desa/kelurahan menjadi titik krusial yang harus dikalkulasikan sedemikian rupa untuk tetap kondusif.
Apa dan bagaimana perayaan itu sendiri? Akan PA ceritakan pada saat penyelenggaraan. Semoga para sahabat merindukannya.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 28 Juli 2023
PA ~ Pemulung Aksara; Heronimus BaniÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H