Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Membasmi Hewan Berpotensi Penyakit Menular untuk Memuliakan Manusia

26 Juni 2023   11:00 Diperbarui: 30 Juni 2023   12:49 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flyer sosialisasi Penyebaran dan pencegahan Rabies sumber gambar:  drh Roles Bani & dr A. Murni Ullu

Anjing-anjing peliharaan, menurut paparan akan mudah menerima virus rabies oleh karena pertemanan mereka sesama binatang. Ketika terjadi saling mengigit, maka virus itu akan masuk, dan selanjutnya akan terjadi lagi gigitan pada anjing lainnya dan seterusnya secara berantai. 

Bila seekor anjing yang terindikiasi ada virus tersebut akan melakukan perjalanan jauh, sejauh-jauhnya 10 km. Dalam perjalanan itu, ia akan bertemu dengan anjing lainnya, dan besar kemungkinan untuk berteman dan saling mengigit. Anjing-anjing yang demikian itulah yang akan menjadi penyebar virus rabies.

Pengambilan sampel anggota tubuh dari HPR untuk analisa laboratorium Sumber: drh Rolens Bani
Pengambilan sampel anggota tubuh dari HPR untuk analisa laboratorium Sumber: drh Rolens Bani

Mereka yang sudah terpapar virus rabies, tidak menyukai cahaya, sulit minum air, bahkan diterpa angin sedikit saja pun tidak disukainya. Hewan peliharaan yang terpapan lebih menyukai tempat-tempat gelap. Gejala yang terlihat yakni makin menggila dan akan menggigit apa saja yang dapat digigitnya, termasuk manusia, dan terlebih rentan yakni anak-anak.

Gigitan HPR yang terindikasi ada virus rabies, pada bekas luka ini virus akan menyerang sistem dalam tubuh, hingga otak. Hal ini akan membahayakan korban gigitan HPR. Oleh karena itu diperlukan penanganan secara cepat, yakni bila terkena gigitan segera mencuci luka bekas gigitan dengan sabun pada air mengalir, dan segera bawa korna ke fasilitas kesehatan terdekat. 

Menurut situs (ini), gejala rabies terlihat 4-12 minggu setelah seseorang digigit HPR. Beberapa gejala awal seperti: demam, lemas, kesemutan, sakit kepala, sakit pada bekas gigitan, dan merasa cemas. Karena mirip seperti flu, biasanya orang mengabaikan gejala ini. 

Namun, nyatanya muncul gejala lanjutan pada pengidap rabies. Gejala lanjutan tersebut adalah penanda kondisi pengidapnya semakin memburuk karena virus menyerang sistem saraf pusat. Gejala tersebut antara lain:  keram, insomnia, bingung, halusinasi, produk air liur berlebih, mengalami kesulitan menelan, dan sesak napas.

Masyarakat yang memelihara ternak seperti anjing, kucing dan binatang liar seperti kera patut berwaspada. Hewan peliharaan dapat menjadi penyebar rabies melalui: air liur, gigitan dan cakaran. Oleh karena itu masyarakat perlu mengenal gejala yang terlihat pada hewan peliharaan bila diindikasikan berpotensi ada rabies. Hewan akan terlihat: gelisah, takut, marah dan mudah menyerang, demam, mulut berbusa, tidak ada nafsu makan, dan kejang-kejang.

Dalam penyuluhan yang dilakukan oleh dua dokter muda sebagaimana disebutkan terdahulu, disampaikan bahwa penanangannnya harus cepat. Penanganan pasca kena gigitan anjing rabies (HPR) diperlukan tindakan cepat yaitu mencuci luka gigitan sesegera mungkin dengan air mengalir dan sabun atau deterjen selama 10 hingga 15 menit lalu diberikan antiseptik. Virus ini akan mati bila terkena deterjer dan alkohol, termasuk alkohol yang sering dikonsumsi oleh anggota masyarakat seperti sopi. 

Pada bekas gigitan HPR dapat menggunakan sopi dengan menyiramnya atau mencuci bekas gigitan HPR itu. Tindakan yang demikian harus sesegera mungkin diikuti dengan mengantar/membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Bila dilakukan vaksinasi, maka ada 2 jenis vaksin yang dapat diberikan yakni: VAR (Vaksin Anti Rabies) dan SAR (Serum Anti Rabies). Keduanya terbaca secara berbeda dan pemberiannya pun berbeda lokus area pada anggota tubuh yang terkena gigitan HPR. VAR diberikan bila gigitan terkena pada tangan, badan dan kaki dengan resiko rendah tetapi tidak boleh dikesampingkan apalagi diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun