Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bercerita dengan Jery Manafe Wakil Bupati Kupang

31 Mei 2023   11:13 Diperbarui: 31 Mei 2023   11:27 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Prof. Daniel Kameo, Ph.D, Stafsus Gubernur NTT, Foto: Simon Sefi

Bersama Prof. Daniel Kameo, Ph.D, Stafsus Gubernur NTT, Foto: Simon Sefi
Bersama Prof. Daniel Kameo, Ph.D, Stafsus Gubernur NTT, Foto: Simon Sefi

Pada suatu kesempatan dimana Gubernur NTT berkunjung ke Kecamatan Amarasi Barat dalam suatu acara pengukuhan pengurus Paguyuban Ikatan Keluarga Amarasi (IKARASI), PA mendapat undangan dengan pesan untuk membawa karya yang dapat ditunjukkan kepada Sang Gubernur (ini). Maka, terjadilah pertemuan itu sehingga terasa ada  angin segar. Siapa sangka akhirnya gagal juga!?

Saat membawa bukti karya kepada Gubernur NTT< Victor B.Laiskodat; Sumber: foto, Chris Bani
Saat membawa bukti karya kepada Gubernur NTT< Victor B.Laiskodat; Sumber: foto, Chris Bani

PA merasakan betapa amat sulit mendapatkan dukungan pemerintah Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT dalam kerangka pengembangan bagi para guru, khususnya dalam dunia kepenulisan (Literasi). Bila melakukan apa yang disebut gugling ternyata ada guru yang berjuang sendiri-sendiri untuk menjadi penulis, atau bila bergabung ke dalam organisasi kepenulisan seperti Asosiasi Guru Penulis dan Ikatan Guru Indonesia di Nusa Tenggara Timur, tidak banyak guru mendapat polesan (pelatihan) menulis. Mereka belajar mandiri untuk menghasilkan karya tulis berupa buku.

PA tetap tidak kapok untuk terus "menggoda" Pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Kupang. 

Sumber: Foto, Louis Bani
Sumber: Foto, Louis Bani

Pada Januari 2023 dalam suatu acara tidak resmi, Wakil Bupati Kupang hadir di desa Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan. Pada saat itu PA menghadiahkan 2 buku dengan judul berbeda. Tersirat harapan agar Sang Wakil Bupati Kupang tidak lupa untuk memperjuangkan anggaran agar dunia literasi para guru dapat dihidupkan. Harapan itu terasa sedang mengambang, sehingga pada tanggal 25 Mei 2023, PA kembali berkunjung untuk bertemu dengan Sang Wakil Bupati.

Pertemuan kali ini pun belum ada indikasi bahwa Pemerintah Kabupaten Kupang memiliki perhatian pada dunia literasi khususnya untuk para guru agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam dunia kepenulisan. Semangat untuk memotivasi guru ada pada Pemerintah Kabupaten Kupang. Hal ini tercermin dari apa yang disampaikan oleh Wakil Bupati Kupang, Jery Manafe.

Wakil Bupati Kupang sama sekali tidak menyinggung tentang upaya pemerintah Kabupaten Kupang untuk menyediakan anggaran agar Dinas terkait atau organisasi profesi seperti PGRI Kabupaten Kupang dapat menyelenggarakan event bagi guru dengan topik besar Literasi dalam hal ini dunia kepenulisan.

Kendati ketiadaan anggaran, namun semangat untuk menulis dari PA tentu tidak boleh pudar dan kabur diselimuti dan ditelah kabut ketidakpastian perhatian dari Pemerintah (cq.Provinsi NTT dan Kab Kupang). Upaya untuk menulis agar menjadi titik titian informasi dan data pada generasi yang akan datang pada waktunya walau tidak seberapa baiknya, namun tetap akan bernilai sejarah bagi mereka.

Maka ketika berdiskusi dengan Wakil Bupati Kupang pada 25 Mei 2023, kembali PA mengharapkan untuk masa depan Pemerintah Kabupaten Kupang dapat memberikan perhatian pada pengembangan potensi guru, siswa, dan atau siapa pun yang mempunyai bakat dan minat pada dunia tulis-menulis ini. Perhatian itu ditunjukkan dengan menyediakan anggaran yang dapat dimanfaatkan baik oleh Dinas Pendidikan atau organisasi profesi guru seperti PGRI Kabupaten atau organisasi guru yang anggotanya merupakan pegiat literasi seperti Agupena dan IGI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun