Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Separuh Guru dan Kepala Sekolah Dasar Kabupaten Kupang pada Akhir Maret 2023

30 Maret 2023   16:05 Diperbarui: 30 Maret 2023   16:07 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dua rekan guru bertemu di Dinas P & K Kab Kupang; Kolase, dokpri Roni Bani

Hari ini, Kamis (30/3/23), menyisakan 1 hari lagi untuk mengakhiri triwulan pertama tahun 2023. Pemulung Aksara (PA) sebagai guru jarang keluar dari kurungan ruang sekolah. Tuntutan kepentingan dinas mendesak sajalah yang mengantar raga dan rasa ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang.

Hujan tak boleh menjadi halangan untuk sampai ke kota Kabupaten Kupang, Oelamasi. Di sana kepentingan pengesahan ARKAS dan segala model administrasi yang "ribet" harus diselesaikan sebelum tiba di Bank tempat penyaluran dana BOS. Sayang sekali, Kepala Dinas harus mengikuti rapat sehingga urusan terhalang. Beberapa guru yang ditugaskan sebagai Bendahara BOS didampingi Kepala Sekolah berhasil mendapatkan tanda tangan Kepala Dinas. Kami pulang. Artinya, perlu kembali lagi. Ini suatu masalah bagi Guru sebagai Bendahara Dana BOS dan Kepala Sekolah.

Ketika berada dalam antrian pengurusan berkas-berkas yang perlu ditandatangani baik oleh Kepala Sekolah, Sekretaris Manager BOS hingga Kepala Dinas, para guru dan kepala sekolah saling berbagi cerita di luar tupoksi. Rasanya malas menceritakan tupoksi yang berhubungan siswa, kegiatan pembelajaran, fasilitas pembelajaran, sarana-prasarana sekolah, guru dan tenaga kependidikan, dan lain-lainnya. Jenuh dengan semua itu.

Bersalaman, saling menyapa, tersenyum dan tertawa, menertawakan diri di luar tupoksi.

Guru sebagai Kepala Sekolah menjadi petani. haha....

Guru sebagai Kepala Sekolah menjadi peternak. haha...

Guru sebagai Kepala Sekolah menjadi pedagang. haha...

dan lain-lain pekerjaan yang dikerjakan di luar waktu reguler sekolah.

Di antara cerita-cerita lucu untuk menertawakan kehidupan ini, kami masih dapat mengurai penggalan nostalgia pada masa kuliah. Menarik.

Dari ruang yang satu PA pindah ke ruang yang lain. PA bertemu seorang pejabat untuk mendiskusikan kepentingan dinas dan ada hal lain yang sifatnya privasi namun berkenaan dengan masalah kedinasan. Mutasi rekan guru dan guru honor. Kami diskusikan beberapa saat.

Di luar ruangan PA bertemu dengan seorang guru yang pernah bersama-sama dalam satu kegiatan Pendidikan Penguatan Kepala Sekolah. Kami ingat dan tertawa untuk kata penguatan oleh karena ada asumsi, para kepala sekolah sedang dalam posisi "kelemahan" atau sedang "pelemahan" sehingga dibutuhkan penguatan. haha...

Sesudah saling menyapa, tersenyum dan menertawakan diri, kami berpisah untuk urusan masing-masing. PA masih sempat bertemu lagi dengan seorang rekan guru dalam tugas sebagai Kepala Sekolah. Ada kerinduan padanya untuk berliterasi (maksudnya, menulis) bersama rekan-rekan guru dan siswa di sekolah. Ia butuh pendampingan yang didahului dengan tour, berkunjung ke tempat kami atau sebaliknya.

Satu pertemuan singkat yang berkualitas. Semoga terwujud asa itu. PA menyiapkan diri selalu dengan pertimbangan pengelolaan waktu yang tepat. Sebelum pulang, PA masih menyempatkan diri menyalami seorang pejabat fungsional yang bersua dengan hari kelahirannya.

Akh.... seharian ini di luar lingkungan sekolah. Kehujanan menuju bank untuk transfer anggaran dalam rangka pelunasan barang ang pembelanjaannya menggunakan aplikasi SIPLah. Suatu pengalaman lagi di sini. 

Akhir tahun lalu, petugas bank melayani dengan wajah yang amat tidak bersahabat. Mulutnya terus-menerus sewot sambil tangannya sibuk bekerja. Ada nada ancaman bila salah menulis pada cek yang diberikan untuk pencairan dan pemindahbukuan (transfer). Maka, hari ini ketika PA ingat nada itu, traumatik muncul saat menulis pada lembaran itu.

Hujan rintik ketika kami tinggalkan bank. Bendahara dan Operator sekolah berboncengan, PA sendiri. 

Kami singgah sebentar di pasar Oesao yang selalu ramai. Pasar harian yang akan ramai dikunjungi pada setiap Kamis dan Jumat. Satu ruangan rumah makan kecil penuh pengunjung. Beberapa orang sudah selesai makan, kami mengambil posisi duduk, memesan makanan dan terbayarlah lapar ini.

Hari yang menyenangkan. Disirami hujan, cahaya matahari, angin bertiup sepoi dan bau aspal sesudah hujan menjadi santapan tambahan. haha...

Setibanya di rumah, pejabat eselon 3 yang ditemui menelpon untuk mengabarkan bahwa rekan guru yang mohon dimutasi sudah mendapatkan keputusan bupati Kupang. Beberapa saat kemudian Kepala Dinas pun menelpon untuk menyampaikan bahwa ia sudah kembali ke kantor dan menandatangani semua berkas. PA sampaikan bahwa, sudah tiba kembali di rumah. PA masih akan kembali sesudah perayaan Paskah.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 30 Maret 2023

Heronimus Bani 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun