Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hedonis Redupkan Humanis

17 Maret 2023   11:46 Diperbarui: 17 Maret 2023   11:56 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila hari makin siang, terang dan terik makin menerpa, cerah wajah menguras inspirasi, gerah rasa di raga rindu tinggalkan area sejenak mencari kesejukan. Insan galau pada cuaca entah berawan, mendung, cerah, hujan, panas dan terik mengiris-iris ari.

Suara melengking serangga penghuni mayapada bagai biduanita di pentas kecerahan dan keceriaannya. Mendayu-dayu di sini, gendang telinga bergetar mengirim pesan ke otak untuk mengolahnya dalam varian kategori jenis serangga dan makhluk lainnya yang sedang bergurau di teriknya siang ini.

Kaum berseragam kedinasan dalam varian ragamnya disambut tugas bangsa dan negara, di sana bergelut menata karir mendulang sejahtera, berbarengan dengan bisik-bisik berisik hingga bising dari bibir petinggi speciale bagai menampar kolega yang sedang ditampar dari dampak kemewahan dan kemegahan cenderung pongah nan arogam. 

Peringatan dilantunkan secara lantang oleh petinggi lainnya agar para bawahan dari posisi duduk atau jongkok hingga merayap tak elok bagi mereka untuk pamer luxuriosus, cukuplah bungkus dan luluri gaya hidup hedon dengan tampilan kemunafikan agar kaum pauperis tertegun dalam kepolosan.

Aku, Pemulung Aksara gerah di raga belaka, manakala cuaca berubah dan inspirasi menjejer aksara bermakna dalam frasa kosong nan ompong yang kubereri judul Hedonis redupkan Humanis.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 17 Maret 2023

Heronimus Bani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun