Pemulung Aksara menggeser langkah bersua kabar tanpa perubahan, tegar di kolong lolongan, anak-anak ayam mencari induk hendak berlindung di ketiak tak dapat, induk ayam kocar-kacir tertekam elang dengan cakar mencengkram emosi
Sang jago berkokok keras, lebih keras daripada trompet tertiup, terdengar di telinga bagai cello mengalunkan nada hendak menyegarkan tubuh yang tegar di kolong lolongan tegar tengkuk
Penari pagi bergirang rona bermuram rasa menekan emosi lebih takut cengkraman elang daripada hidup normal di tangan Sang Khalik seru sekalian alam, hendak teguh berseteru ide dan solusi, di seberang justru menantang dengan syarat keberanian mental prioritas
Umi Nii Baki-Koro'oto, 4 Maret 2023
Heronimus Bani, Meo Umi Nii Baki-Koro'oto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H