Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tau 'naak nuif, Pendekatan Budaya dalam Rangka Menebus Kematian

22 Februari 2023   10:35 Diperbarui: 22 Februari 2023   10:42 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fasilitasi dilakukan oleh para pihak dengan keluarga keturunan dari pelaku perampokan disertai pembunuhan dengan pihak keluarga korban. Fasilitasi itu menghasilkan kesepakatan tunggal melaksanakan ritual adat tau 'naak nuif. Dua pendekatan yang ditawarkan yakni: 

  • satu keluarga (suami, isteri, anak) pindah klan, pindah umi, dari klan yang ada sekarang ke klan dari korban yang tewas, pindah dari umi (komunitas genealogis) ke dalam umi baru bersama komunitas keturunan dari korban tewas.
  • satu anggota keluarga (anak) harus diserahkan sebagai anak kandung dari klan korban tewas pada umi baru. Anak itu akan diterima sebagai darah-daging (noon sisin noon tanin) dan namanya (kanaf, akun, nono, nonot) jadi bagian utuh dari keluarga an komunitas umi baru. Anak tersebut harus dibekali dengan satu unit bangunan rumah dan isinya, minimal perabot rumah tangga, dan ada pula satu bidang lahan dengan tanaman umur panjang.

Pilihan kedua diterima oleh pihak keluarga "pelaku" kejahatan.  Bertahun-tahun antara tahun 1980-an hingga tahun 1990 ritual ini belum dapat diwujudkan. Para pihak dapat memahami hal ini karena tidak mudah menyerahkan seorang anak dengan segala dampak yang menyertainya.

Tahun 1996, ritual ini dilangsungkan. Seorang anak laki-laki diserahkan, sebidang tanah diserahkan dengan bebrapa tanaman umur panjang seperti kelapa dan pinang. Sementara bangunan ruman, pihak keluarga penerima meminta untuk ditunda agar hal itu menjadi kewajiban dari keluarga penerima.

Anak itu telah dewasa. Ia telah menjalani kehidupan rumah tangganya sendiri dengan seorang isteri dan seorang anak laki-laki yang telah berumur 2 tahun. Sehat, ceria. Isterinya bekerja sebagai guru PAUD.


Penutup

Tau 'naak nuif suatu ritual yang melehkan secara psikologis. Siapakah yang akan dengan mudah menyerahkan satu keluarga dengan seluruh kepemilikannya untuk menjadi bagian tak terpisahkan dari komunitas keluarga baru yang dimasuki? Siapakah yang sudi menyerahkan seorang anak laki-laki, pelanjut generasi (gen klan), terlebih terasa telah memutus rantai darah-daging dengan ibu-bapaknya, leluhurnya?

Dunia modern dengan agama modern. Kerendahan, ketulusan dan keikhlasan para pihak yang mengurus mendasarkan semua itu baik pada budaya tetapi pada agama yang mengajarkan cinta kasih. Maka, ketika hal yang diasumsikan sebagai mitos dan tak dapat diterima akal sehat, dilaksanakan dengan iman, keyakinan bahwa Tuhan Sang Khalik menghendakinya, maka para pihak terhindar dari persoalan yang membelit. 

Mungkinkah para pihak benar-benar terlepas dari berbagai permasalahan kehidupan? Tidak. Masalah yang satu akan menjubeli masalah yang lain selama manusia masih berada di atas bumi ini. Upaya untuk tidak terantuk pada batu yang sama, itulah yang diupayakan oleh hukum adat dalam kebudayaan yang satu ini,tau 'naak nuif.

Terima kasih. Semoga menginspirasi para pembaca

Umi Nii Baki-Koro'oto, 22 Februari 2023

Heronimus Bani/Meo 'Naek Umi Nii Baki Koro'oto

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun