Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ekspresi Keadilan?

15 Februari 2023   19:02 Diperbarui: 16 Februari 2023   06:11 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulung Aksara duduk di ruang pungut aksara merenda lalulintas frasa yang saling-silang; sedih, berlinang air mata, tangis, histeris, haru, lega, sangat puas, netral, bisu, komentar, berkejaran, blokir, berpelukan, bersyukur,  bangun diskusi, kepal tinju, gigit jari, ...

Keadilan, ... keadilan, ... keadilan, ...  kau dikejar-kejar, kau diidam-idamkan, kau diharap-harapkan, kau ditunggu-tunggu, kau ada dalam imajinasi segala kaum.

Keadilan,... keadilan..., keadilan...  kau menenangkan emosi, kau menegangkan rasa, kau menaikkan tensi darah, kau menurunkan intensitas tekanan, kau melemaskan otot dan sendi, kau  menggulung gimik kaum arogan, kau merundukkan kepongahan, kau menjunjung harkat kemanusiaan...

Baca juga: Pengadilan

Umi Nii Baki-Koro'oto, 15 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun