Pemulung Aksara duduk di ruang pungut aksara membelalak mata pada hancur hati, runtuh kota, garang gempa, gempar pada kaum, gempa gampar lokus, garang pada yang garing mudah patah, rontok dan runtuh
Gempa... gempa ... gempa... Ya Khalik Ilahi! Dimanakah Engkau? Bagaimana dengan kami?
Gempa menggemalah ratapan, menyisakan isak tangis, membekaskan kenangan tragedi tragis; gemakan empati sahabat lintas batas geografi, entitas politik, ego arogansi kuasa, hingga ego kesalehan semu. Â
Umi Nii Baki-Koro'oto, 9 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Senandung Madah Malam
Baca juga: Tempat yang Salah Waktu yang Keliru
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!