Pengantar
Mungkin sebahagian di antara para sahabat Kompasianer belum pernah melihat gaya dan tampilan kendaraan di kota Kupang dan sekitarnya. Kendaraan roda empat, angkutan kota (minibus/bemo) dapat dipastikan akan beraksesori menarik. Misalnya lampu hias, tape/musik dan soundnya, dan juga warna cat yang mengingatkan masyarakat tentang lane/jalur ke arah mana angkot pergi-pulang.
Hal lain yang terlihat yakni tulisan pada badan kendaraan/angkot. Tulisan itu berupa nama dari angkot itu sendiri. Nama angkot dapat berupa akronim dari nama pemilik. Ada pula yang menggunakan kata-kata berbahasa daerah. Kemudian terdapat pula kata-kata yang ditulis di bagian depan atau belakang kendaraan yang menarik perhatian untuk dibaca.
Angkutan kota di dalam kota Kupang yang dikenal dengan istilah bemo dengan sejumlah hal di atas, kini merambah pula pada kendaraan besar yakni truk. Para pemilik truk pun bagai sedang demam tulisan penarik perhatian masyarakat. Hal yang demikian bukan saja terjadi di kota Kupang, tetapi memberi pengaruh pada pemilik kendaraan di kota-kota lainnya di sekitar Timor Barat.
Gambar yang saya tempatkan di sini, hasil jepretan pada dua truk. Satu gambar dan tulisan diambil di dalam Kota Kupang. Satu gambar lagi diambil di salah satu kota kecil, Oesao dekat ibukota Kabupaten Kupang.
Ulasan Lucu-lucuan
Mari kita ulas dengan mengira-ngira latar pikir para pemilik kendaraan menulis dengan pilihan diksi yang bercanda.
Ma' sayang Apa Kabar, GAGAL KB, ke rindu bangets
Entah apa yang ada dalam alam dan cakrawala berpikir pemilik kendaraan ini. Apakah pemiliknya seorang pemuda yang merindukan kekasihnya? Mungkin sang pemuda berada di tanah Timor, sementara kekasihnya (Ma') sedang merantau.Â
Gambar yang ditonjolkan pada bagian belakang (pintu) bak truk ini yakni seorang gadis. Pada umumnya para muda di kota Kupang dan sekitarnya ketika berpacaran saling bercanda dalam sapaan ma'. Jadi kira-kira sang pemuda sedang merindukan kekasihnya di tanah rantau sehingga ia menulis seperti itu.Â
Apa maknanya frasa GAGAL KB? KB di sini sering diplesetkan menjadi KELUARGA BESAR, bukan KELUARGA BERENCANA. Kira-kira sang perindu hendak mengatakan bahwa kekasihnya yang berada di tanah rantau telah menggagalkan rencana mereka untuk berkeluarga dengan sejumlah anak (banyak/keluarga besar). hahaha...Â
Ini ulasan lucu-lucuan saja.Â
Ulasan kedua yang juga sekadar lucu-lucuan...