Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Drama dan Tragedi Kisah Dukacita

2 Januari 2023   11:03 Diperbarui: 2 Januari 2023   11:05 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyelidikan dilangsungkan oleh pihak kepolisian. Masyarakat awam bertanya-tanya, bagaimana mungkin ia menggantung dirinya, sementara terdapat luka bekas sayatan di perutnya? Bagaimana mungkin ia menggantung dirinya, sementara simpul tali tak seperti biasanya simpul yang kuat? Sejumlah pertanyaan lain muncul dalam diskusi tanpa solusi para pelayat. Pihak kepolisian masih menyelidiki, dan entah kepastian tentang peristiwa tewasnya si bapak ini akan seperti apa? Satu hal yang pasti, ia telah meninggal dan telah dikuburkan. Selanjutnya, perayaan menyambut tahun baru pun dapat berlangsung dalam suasana yang entah harus bagaimana menggambarkannya di kampung yang satu itu, di belahan barat Kabupaten Kupang.

Seorang anak berumur 8 bulan tersenyum pada di pangkuan ibunya. Ia masih tersenyum walau menanggung sakit karena beberapa luka di kepalanya. Sejurus kemudian ia menangis saat lonceng gereja berbunyi. Lonceng itu pertanda akan ada ibadah pada hari Minggu, 1 Januari 2023. Pada pukul 07.00 WITa, anak di pangkuan ibu masih menyusu sambil sesekali melepas puting susu ibunya lalu menangis. Tangisan pertanda ada bagian tubuh yang sakit, namun ia masih mau meminta disusui. Pada detik berikutnya, ketia puting susu ibunya masih sedang dikulum, ia menghembuskan nafas terakhir. Ibunya terkejut. Sekujur tubuh anaknya dingin. Kakek dan nenek yang masih berada di dalam ruang ibadah belum menyadari hal ini. Mereka baru menyadarinya sesudah ibadah berlangsung. 

Drama dan tragedi kematian telah mewarnai jagad informasi sederhana kami. Begitulah beberapa kisah kematian pada akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun