Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misa/Kebaktian Natal di "Jalan Lain"

25 Desember 2022   10:57 Diperbarui: 25 Desember 2022   11:02 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEKAPUR SIRIH-PINANG

Desember 2022 dalam rangka memperingati hari kelahiran Yesus, dua organisasi keagamaan Kristen dan Katolik bersepakat menyapa umat dan anggota-anggotanya di seluruh Indonesia dengan satu tema, ... maka pulanglah mereka  ke negerinya melalui jalan lain... (Mat.2:12b)

Saya menulis dua artikel dengan mengacu pada tema dan gambar karikatur yang menjadi deskripsi inspirasi tema. Para sahabat dapat membaca dua artikel itu di sini: satu dan dua

Pagi ini, Minggu (25/12/22), dalam kebaktian utama Minggu, di Jemaat Lokal Koro'oto, Pdt. Yulita Y. Zina-Lero, S.Th, menyampaikan bahwa konteks dan kondisi bangunan/gedung gereja di Koro'oto yang sedang dalam renovasi berat terlihat bagai mengantarkan umat Tuhan merayakan hari kelahiran Yesus melalui  "jalan lain". 

Bahwa kondisi bangunan yang dibangun pada tahun 19992, baru diresmikan pada tahun 2005.Dalam dua tahun terakhir sedang dalam renovasi secara besar-besaran karena kondisinya yang terasa sudah memprihatinkan. Lalu, ketika memperingati hari kelahiran Yesus, yang menjadi Tuhan dan Junjungan, Penebus dan Juruselamat; jemaat lokal Koro'oto berada dalam situasi darurat bangunan. Angin dan pepohonan memercikkan air hujan ke dalam aula utama dan ruangan lainnya. Satu-satunya ruangan yang masih dapat dipakai, justru sempit sehingga tidak dapat menampung umat/anggota jemaat yang rindu beribadah bersama.

Dalam masa sebelum datangnya hari raya ini,umat Tuhan di Korooto setiap minggunya mengadakan 2 kali kebaktian/misa memanfaatkan bangunan yang kapasitasnya hanya dapat menampung maksimal 100 orang.Sementara aula/ruang utama biasanya dapat menampung lebih dari 500 orang. Lalu, mengingat hari raya ini, maka tidak ada pilihan lain, Koro'oto memilih untuk kembali ke aula/ruang utama untuk memperingati hari kelahiran Yesus secara bersama.

Hujan bagai mencemaskan di satu sisi karena umat Tuhan mesti kehujanan di dalam misa/kebaktian dalam rangka memperingati hari kelahiran Yesus. Majelis Jemaat segera duduk bersama dalam satu rapat untuk menemukan solusi. Kesepakatan dibuat, 

  • iman kita tidak boleh goyah ketika dicemaskan oleh guyuran hujan
  • misa/kebaktian 25 Desember 2022 pada pukul 18.00 WITa tetap dilangsungkan dengan keyakinan bahwa  hujan sudah pada musimnya, angin akan teduh agar hati tak goyah; demikian pula pelayanan sakramen baptisan kudus (26/12), perjamuan kudus akhir tahun (29/12) dan pelayanan kasih kepada lansia (30/12), dan kebaktian akhir tahun (31/12).
  • hal-hal yang berkaitan dengan tindakan pelayanan sesudah misa/kebaktian, tetap diwujudkan dengan sikap dan gerak awas dan hati-hati

 Pada sisi sebelahnya justru diterima secara sukacita dan dengan ungkapan rasa syukur oleh karena ladang, sawah, padang rumput, dan hutan akan mendapatkan air yang pada gilirannya menjadi tumpuan makhluk manusia, hewan dan anggota ekosistem di dalamnya.

Dalam suasana hati yang "labil" antara cemas dan gemas, keukeuh dan kokoh seluruh rangkaian perayaan hari keagamaan Kristen di Jemaat Lokal Koro'oto tetap akan dilangsungkan. 

Dua Tahun lampau Misa Natal  berada di "jalan lain"


Dua tahun terakhir yang sudah terlewati umat manusia merasakan dampak pandemi covid-19. Makna dan hikmahnya menjadi catatan dan kesan paling kuat dalam ingatan publik dimana pun berada. Kaum Nasrani pada umumnya berada dalam "kesunyian" ketika merayakan Natal pada masa pandemi covid-19. Dunia digital menjadi pilihan, namun tentu berbeda ketika saling bertemu secara nyata, fisik bersentuhan, bersalaman, cipika-cipiki, cium hidung, dan lain-lain sikap yang menunjukkan keakraban, kerukunan dan keramahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun