Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesantren Kristen (?)

23 Desember 2022   12:58 Diperbarui: 23 Desember 2022   13:08 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
khotbah yang dilombakan; foto dokpri; RoniBani

 Saya mendengar secara saksama apa yang disampaikan oleh para peserta. Kesimpulan yang dapat saya berikan sebagai salah seorang anggota jemaat sebagai berikut:

  • pendekatan lomba "memaksa" anggota jemaat (dhi.katekumen) untuk membaca dan menulis. Membaca alkitab, membaca buku-buku renungan, dan menulis apa yang akan disampaikan. Ini suatu pendekatan yang sifatnya memaksa untuk kebaikan karena peserta akan mengeksplorasi sumber daya di sekitarnya untuk menemukan hal baru dalam diksi dan frasa.
  • melatih anggota jemaat untuk berani tampil di hadapan publik yang dimulai dari komunitas terbatas. Komunitas terbatas itu dimulai dari sesama anggota katekumen. Jumlah mereka 34 orang, menjadi peserta sekaligus penonton. Penonton tambahannya yakni anggota Majelis Jemaat, anak-anak, dan beberapa orang tua. Hari ini saya menyaksikan 100-an orang menjadi penonton lomba ini.
  • bahwa sesudah lomba ini, ada di antara mereka akan terus belajar menambal dan menambah kapasitas diri dalam pengetahuan agamanya. Dipastikan akan ada yang memutuskan untuk melanjutkan studi ke sekolah-sekolah (kampus) yang menyiapkan para calon pendeta dan penginjil. Kesanalah beberapa orang akan memilih untuk melanjutkan studi. Ini dampak dari pembelajaran katekisasi sidi.  Selain itu, pada masa depan, dipastikan ada estafet jabatan dan fungsi di dalam gereja/jemaat. Fungsi penatua dan diaken akan berkelanjutan karena mereka para muda telah dipersiapkan melalui program dan wadah katekisasi sidi.  

Sampai di sini catatan saya hari ini. Saya sungguh berharap para muda yang mengikuti lomba tidak terpaku pada terminologi lomba tetapi pada apa yang implisit dari kegiatan ini yang mungkin tak disadarinya.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 23 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun