Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Congklak ala Anak Kampung Kami

15 Desember 2022   17:01 Diperbarui: 15 Desember 2022   21:12 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://sofiaabdullah.wordpress.com/

Congklak dikenal luas dan dimainkan anak-anak Nusantara. Dalam pengetahuan umum, congklak dimainkan di atas wadah papan yang dilubangi sebanyak 14 lubang dan ditambahkan 2 lubang di ujung-ujungnya. Isian 14 lubang dengan biji-bijian sebanyak 7 biji tiap lubangnya. 

Permainan ini dimainkan oleh dua pemain yang saling melawan dengan menggunanakan strategi tertentu untuk mengisi lubang di ujung yang kosong pada mulanya. 

Kita menyebut lubang di ujung sebagai lumbung, tempat mengumpulkan bijian. Semakin banyak bijian terkumpul di lumbung, diperkirakan akan menang, dan terlebih bila pihak lawan, pada sesi/babak berikutnya menutup satu atau dua lubang, maka di sana ada pertanda, strategi lawan dipatahkan.

Pengetahuan umum tentang permainan ini kiranya sebagaimana sudah saya tempatkan di muka. Mari saya ajak untuk menelisik permainan ini yang secara prinsip sama, namun berbeda dalam pembuatan wadah, isian lubang dengan bijian, dan nama dalam bahasa lokal kami.

Pertama, nama permainan ini dalam bahasa daerah kami yakni, Aka'mare'.

Kedua, wadahnya yakni permukaan tanah. Permukaan tanah diratakan, selanjutnya dibuatkan lubang yang disebut oe mataf dan oe 'nakaf

Ketiga, nama lubang isian disebut oe mataf, sedangkan nama lubang di ujung disebut oe 'nakaf. 

Keempat, jumlah lubang sebanyak lima untuk tiap barisnya, ditambah lubang di ujung masing-masing sehingga menjadi 12 lubang.

Kelima, isian lubang oe mataf  sebanyak 5 biji. Biasanya mengisi lubang-lubang itu dengan batu.


Permainan menggunakan taktik tertentu. Pemain pertama memulai setelah suten, undi ala anak kampung. 

Mengambil isian lubang pertama secara tepat akan menjadi peluang untuk terus mengambil bijian dan mengisi oe mataf dan terlebih oe 'nakaf sebagai lumbung sampai mengalahkan lawan.

Perhatikan di dalam video itu, pihak lawan telah menutup satu lubang dengan batu (agak besar), pertanda dia telah kalah strategi sehingga lawan menang. Ia tidak dapat mengisi oe mataf atau mengambil dari oe mataf itu untuk mengisi oe mataf lain sampai mencapai oe 'nakaf.

Pemenang ditentukan dengan melihat isi oe nakaf, lumbung dan jumlah oe mataf yang ditutup pihak lawan.

Bagaimana dengan permainan congkal ini di daerahmu?

Salam permainan anak Nusantara
Umi Nii Baki-Koro'oto, 15 Desember 2022

Catatan ini dibuat ketika saya dapati satu video permainan anak yang saya buat sekitar 2 tahun yang lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun