Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Kata-kata pada Akta-akta

14 Desember 2022   21:43 Diperbarui: 16 Desember 2022   00:15 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulung Aksara duduk di sini di ruang pungut aksara, memungut kata-kata yang berlari-larian berkejar-kejaran dalam susun tataan rapi pada akta-akta di tangan hingga senja menuju bungkus gulita malam

Kata-kata makin nyaring nan lantang berkata ke arah akta-akta bisu jujur, jujur pula pada lie detector si mesin jujur yang tahu kata-kata berkata bohong muncul pada akta membujur minus   berkata jujur melingkar plus

Kata dan akta naik ke meja, tangan-tangan ambil akta sambil membaca isian akta dengan kata-kata lantang terdengar dalam ruang ke luar ruang terdengar pada pendengaran dampak berkata dalam akta baru di ruang publik

Umi Nii Baki-Koro'oto, 14 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Corong Condong Hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun