Rekan-rekan guru pun mendapatkan buku sebagai hadiah, begitu pula para kepala sekolah atau pengawas sekolah yang berkunjung ke sekolah akan saya hadiahi dengan buku. Pimpinan Dinas dan beberapa pejabat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten mendapatkan buku, bahkan Wakil Bupati, Staf Khusus Gubernur NTT, hingga Gubernur NTT pernah saya hadiahi dengan buku.
Sebaliknya saya pernah mendapat hadiah dari Bupati Rote-Ndao, Leonard Haning, Staf Khusus Gubernur NTT, Prof. D. Kameo, dan sahabat penulis buku. Ini semua menjadi motivasi untuk membaca dan menulis.
Penutup
Buku dalam hardcopy kini bagai sedang dalam "ancaman" setelah zaman digital merambah dunia tulis-menulis. Buku elektronik (e-book) sudah mulai berkembang dan akan terus berkembang.Â
Menginspirasi dengan buku yakni dengan memberikan hadiah,mungkinkah akan bergeser dengan mengirimkan e-book? Saya tidak dapat memastikannya. Saya sungguh berharap, para siswa lulusan yang pernah mendapatkan hadiah buku akan termotivasi untuk membaca, dan kelak akan melatih diri menulis.
Tulisan ini pun kiranya menginspirasi.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 13 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H