Sekadar Pengantar
Seorang rekan guru meninggal dunia pada hari Minggu (10/12/22). Upacara penguburan jenazahnya yang dalam bahasa daerah kami disebut subat, dilakukan hari ini Selasa (12/12/22). Saya menghadiri upacara subat ini. Pada saat menghadiri upacara ini, rekan-rekan guru para guru melakukan satu acara yang disebut tabur bunga.Â
Mengisi peluang tabur bunga, saya menawarkan untuk membaca puisi yang saya tulis. Master of Ceremony (MC)Â mengizinkan. Saya pun beranjak menuju ke area yang disediakan. Di sana saya menyapa pejabat dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang yang hadir.
"Mohon ijin pak Kadis!" demikian saya menyapa.Â
Lalu saya menyampaikan awalan sebagai berikut, "Mewakili para guru se-Kabupaten Kupang, khususnya pada Cabang PGRI dalam 4 wilayah Kecamatan Pah Amarasi, saya tulis dan bacakan puisi ini di bawah judul, Desah Nafas Haa' Nua."Â
Puisi yang saya tulis mulai saya bacakan.
Desah Nafas Haa' Nua*
Ketika lambaian tanganmu bagai mengombak pada kami,
saat itu senyum merona kau tebar
Ketika langkah kakimu bagai pola tari gemulai kami saksikan
saat itu lenggak riang kau sebar
Ketika tangis pilu terdengar di ruang-ruang kelas
pendidikn dan naradidik merunduk lemah makin lemas
Ketika kerabat dan sahabat meratap dalam utaian aksara bermakna
saat itu kisah kenangan tak segera berkesudahan
Kini...
Di sini...
Kami mengayunkan langkah lemah
Kami melambaikan tangan lunglai
Kami menyapa ramah, terima kasih
Terima kasih pada ajaran pengetahuan
Terima kasih pada didikan karakter
Terima kasih pada motivasi semangatkan
Terima kasih pada lelehan keringat
yang tak dapat segera kai hapus
Terima kasih pada kurasan energiÂ
yang tak dapat segera kami nutrisikan
Selamat jalan Sahabat
Selamat jalan Guru
Selamat jalan ibu
kenangan akan selalu menggenang di pelupuk ingatan
Battuna-Amarasi Barat, 12 Desember 2022
Sekadar Penutup
Demikian puisi yang saya tulis dan bacakan hanya dalam tempo kurang dari 3 menit. Semoga menjadi 3 menit yang berkesan pada keluarga berduka, pada rekan-rekan guru di Kabupaten Kupang, khususnya di dalam wilayah Kecamatan Amarasi Barat.
*Haa'Nua ~ arah mata angin bagian Selatan; jadi maksudnya; Desah Nafas (Guru dari ) SelatanÂ
guru yang dimaksud saya dan beberapa rekan yang datang dari wilayah Selatan bekas Swapraja Amarasi (Pah Amarasi/Amarasi Raya)