Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Corong Condong Hati

4 Desember 2022   07:24 Diperbarui: 4 Desember 2022   07:26 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulung Aksara bersilang tangan di dada dalam gaya memulung aksara berserakan melalui corong condongkan hati, mata hati tak mengecilkan makna hingga patah hati, susah hati dan setengah hati. Corong condongkan hati pada kehendak hati Ilahi Sang Khalik

Mata hati melihat kebesaran hati Sang Khalik Ilahi yang dengan suka hati bersuara melalui corong bibir hamba-hamba-Nya demi condongkan hati bersua hati-Nya dalam rima keriangan nirwana 

Kaum dan puak bergegas membawa buah hati dari bunga-bunga mekar besarkan hati sambil eling pada Sang Khalik Ilahi dengan rendah hati menghunjukkan isi hati sejujurnya dalam doa umat bersekutu hati.

Koro'oto, 4 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun