Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petang tak Petantang-Petenteng

1 Desember 2022   16:13 Diperbarui: 1 Desember 2022   16:14 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pemulung Aksara kembali bersila di sini dengan bersilang tangan, tanggal mulai tanggal satu per satu memasuki hari pertama tanggal satu Desember, petang pertama pada Desember mengesankan kesan berkisah pada kaum Pebanjar Aksara bernilai,

Petang ini tiada Petantang-petenteng yang menenteng lonceng kegetiran, denting keceriahan mencerahkan ketika petang pantang pergi dihalau senja keemasan, anak kampung tanpa pentung di tangan memainkan bola di bibir kampung

Batang bercabang ranting tak berpantang pada petang, bentang mayapada berkisah tentang rima kemenangan hari berlalu, rentang datang sang tangan menyalami, sahabat pemenang 

Salam Literasi wahai Sahabat Literat


Umi Nii Baki-Koro'oto, 1 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Senja yang Bisu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun