Kau ada dalam refleksi, kau ada dalam untaian puisi, kau ada dalam nada hymne, kau dipuja-puja, kau mendengar lantang junjung dalam kata berkelas, kau terima sapa ramah nan sopan, kau diberi posisi terhormat di ruang-ruang kelas,
Sungguh-sungguhkah semua itu?
Pemulung aksara memulung aksaramu, Guru, aksara yang kau jejer bermakna, bernilai, menaikkan harkat insan, melintasi lorong pengetahuan menembus cakrawala cendekia hikmat kearifan dan kebijaksanaan,Â
Pemulung aksara duduk bersila di sini, menerawang pada masa lampau, gerah pada hari ini, entah pada hari besok ada gairah pada nuansa edukasi beraroma politik, sekularisme belum tentu humanisme, religiusitas belum jaminan damai dan bahagia
Umi Nii Baki-Koro'oto, 26bNovember 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI