Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fajar Bercerita pada Pemulung Aksara

26 November 2022   05:46 Diperbarui: 26 November 2022   05:52 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku, Fajar telah singsingkan kabut pagi, aku tak singgah, aku tak singgung kabar kemarin, aku sunggingkan senyum, kaum pertapa di goa-goa bisu di gelantungan setelah gulita pergi, kaum perenang di balik area kecil-besar-luas-mahaluas genangan air saling mencumbu di  hari baru

Pemulung aksara memulung berlaksa makna, ragam warna singgahan berderet, gelinding saja tak cukup, seluncur lebih cepat, sayangkan tak menyapa rentangan tangan sahabat makin panjang, bersama kaum perupa aksara yang sudah terbang

Mentari hendak merenda hari dalam ritme waktu, denting jarum jam detik tak sekuat denting detak jantung, berkejaran kaum di garis varian kerja profesi, singsing baju junjung rasa sejahtera entah pula pada harkat sosial sela-menyela, waktu jadi saksinya

Umi Nii Baki-Koro'oto, 26 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun