Sekali lagi kemampuan membaca pun sama pentingnya dengan menulis. Membaca bersuara, diam, lambat dan atau cepat, bukan berhenti di sana, tetapi penalaran pada isi bacaan menjadi bagian penting agar tidak keliru dan salah pada persepsi atas satu isi tulisan. Maka, ketika tulisan-tulisan (artikel, puisi, cerpen, dll) dikirimkan oleh para sahabat di dalam WAG Tantangan Menulis, tidak banyak anggota yang memberi penilaian (rate) pada tulisan. Jumlah pembaca terlihat banyak, penilai (rater) terbatas. Mengapa? Sampai di sini saya tidak punya jawaban.
Mari menulis dan membagikan inspirasi.
Amarasi Selatan, 19 November 2022
*Suatu refleksi atas tantangan menulis yang dibuat oleh Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Guru, Blogger, Motivator)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H