Pemulung aksara bersila merenda olah dan birama organ pikir, desah malam, gulita berbaur denging jangkrik, diselingi batuk tokek, malam rindu dimanja, dipeluk dan dicumbui agar gelitik tawa lahirÂ
Desah malam ini ketika gemintang tak sudi muncul dalam jumlah banyak, rembulan redup, mega teduh di kesunyian dan kesenyapan, manakala goda bebunyian pun tak mampu menerabas sepi di tepian rasa
Pemulung aksara masih bersila merajut halusnya benang inspirasi, di sana sayup sapaan desah malam terus berlangsung, manakala gelitik tawa kecil lahir, melotot mata tertumbuk pada setangkai bunga yang sedang tidur menikmati gulita ini.
Koro'oto, 18 November 2022
Salam para sahabat, mohon singgah di sini sekadar melirik. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H