Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi dan Tangis di Bibir Lahat

17 November 2022   11:33 Diperbarui: 17 November 2022   11:38 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari mengguling rasa pilu, tangga nada sedang tak menentu dalam sebutannya, naik tak mampu, turun tak dapat, datar-datar dengan mimik dan rona remuk, sejumlah besar kepala menunduk, hormat dan takzim, dia yang kaku tak terlihat, dia yang tersenyum di sana makin mengiris luka hati.

Pilu tak segera berakhir, duka masih memeluk anak, pemulung aksara mendengar refleksi pemimpin agama singgah, penguatan pemimpin abdi negara mampir, pelukan kerabat dan sahabat menghangatkan, segera di bibir lahat bait-bait puisi dibacakan, tangis pun masih bersahutan.

Amarasi Selatan, 17 November 2022

*ditulis sesudah mengikuti upacara penguburan jenazah seorang rekan guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun