Pemulung Aksara masih di sini, murung di sela teguran, bingung memungut butiran sapa, mudahnya aksara naik pentas, tak murah jua di gayang catatan lampu kuning pertama, ketukan birama menggeser nada tak jua mengubah warna memoar,Â
Pemulung aksara masih di sini, murung tak miring, geleng tak goyang kepala ke arah sukar, memilih diam tak hendak bisu, hendak bicara aksara bisu menjawab, hendak menunjuk telunjuk pun lunglai, hendak mengacung jari, siapa akan melirik jemari teracung?
Pemulung aksara masih murung pada yang mudah dituangi, tak murah ditalangi, tak marah pula ia pada nada petunjuk arah menuju jalan koreksi, di sana ada celah membersitkan nur yang lurus menembak jemari penata akta berbatas rima.
Koro'oto, 16 November 2022
Ketika teguran pertama dari Admin Kompasiana membingungkan... haha...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H