Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyumkah Raja Siang pada Pemulung Aksara

11 November 2022   17:01 Diperbarui: 11 November 2022   17:06 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Raja siang segera pergi ke balik bukit, sementara pemulung aksara duduk di bibir pantai, pandangan jauh pada ombak yang bermain-main di pelupuk mata; di balik sana ada tangis peratap duka, sementara kaum muda berdendang dalam sukacita gerak bersama dalam persekutuan religius

Raja siang jadi saksi pada peratap duka, di balik sana ada pintu sempit yang dimasuki orang per orang, tiada butuh siapa yang prioritas, siapa dominan, tiap orang pergi pada masanya, sementara pemulung aksara berefleksi belaka, raja siang tersenyum di senja saat melambai pada pepohonan yang disinggahi kaum hantu malam,

Senja ini akan berkisah tentang ratapan dan tatapan kosong kaum peratap di sisian air mata, lalu di sisian berbinar bola mata ada canda kaum muda dalam ritme belajar bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun