Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunjungan Berharga

1 November 2022   15:37 Diperbarui: 1 November 2022   15:40 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu kehormatan pada kami, SD Inpres Nekmese Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT, pada hari ini, Selasa (9/8/22) mendapat kunjungan dari seorang Antropolog dari Australian National University (ANU), yang juga seorang Konsultan Pendidikan Multi Bahasa (PMB ~ MLE ~ Multi Lingual Education) pada Unit Bahasa dan Budaya GMIT (UBB-GMIT).

Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari hasil uji coba pengembangan Kurikulum Berbasis Bahasa Lokal/Daerah, khususnya Bahasa Amarasi-Kotos. Uji coba selama kurang lebih 1 tahun telah selesai. Anak-anak dari 2 PAUD di desa Nekmese yang berada di bawah Jemaat lokal yakni: GMIT Pniel Tefneno Koro'oto dan GMIT Ebenhaezer Naimuti. Puluhan anak dari kedua PAUD ini sudah berada di dua unit Sekolah Dasar di pusat desa Nekmese'.

Sang Profesor diterima oleh para guru dan anak-anak. Setelah berkunjung ke kelas-kelas untuk mendengar dan menyaksikan anak-anak membaca teks-teks dalam Bahasa Daerah mereka (Bahasa Amarasi-Kotos) walau diambil secara acak, sang Profesor menyatakan puas atas capaian ini.

Selanjutnya kami berdiskusi untuk masuk pada Kurikulum Merdeka dengan memperkaya bagian mata pelajaran tertentu. Kami bersepakat untuk tidak masuk memperkaya Pendidikan Pancasila, Matematika, dan PJOK. Sementara yang lainnya akan diupayakan untuk memperkaya dengan materi berbahasa lokal. Pada konteks masyarakat pengguna Bahasa Amarasi di sana ada 2 versi yakni Bahasa Amarasi-Kotos, dan Bahasa Amarasi-Roi'is.

Sang Profesor berdiskusi dalam semangat untuk dapat memperkaya materi dengan menyediakan Kurikulum dan buku-buku penunjang dalam bahasa daerah/lokal. Waktu untuk menyiapkan kurikulum dan buku-buku penunjang yakni selama satu tahun ke depan. Diharapkan pada tahun pelajaran 2023/2024 sudah dapat memulai uji coba.

Sebelum berkunjung dan berdiskusi, Sang Profesor diterima oleh sekitar 30-an siswa bersama guru di halaman sekolah. Penyambutan dilakukan secara seremoni menurut seni berbicara (art of talk) yang disebut aa' asramat. Aa' asramat dipimpin oleh Zipora Nubatonis, seorang siswi Kelas IV.

Kami berharap pada tahun 2023/2024 program uji coba dapat dilangsungkan di SD Inpres Nekmese, dan para guru dapat mengikuti pelatihan-pelatihan dalam rangka menyiapkan buku-buku pelajaran dan praktik pembelajaran.

Sumber: di sini

*Bila para sahabat suka membuka blog https://ronibaniblog.home.blog/; dan berkenan memberikan komenter; terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun