Dari berbagai artikel yang saya baca, kiranya dapat diringkas kelebihan dari suatu penyelenggaraan pendidikan dengan pendekatan asrama.
Â
- Pihak penyelenggara menyediakan prasarana yang diperlukan: gedung sekolah yang representatif, aula serbaguna, ruang-ruang ketrampilan, lapangan olahraga, asrama dengan fasilitas pendukung di dalamnya
- Anggaran yang diperlukan untuk pembiayaan diperoleh dari berbagai sumber termasuk kewajiban para orang tua yang anaknya berhasil diterima melalui proses seleksi yang ketat.
- Kewajiban orang tua dan siswa untuk menandatangani perjanjian untuk taat pada aturan dengan resiko yang akan dipikul.
Â
Lihatlah kampus-kampus dengan eksistensi agama untuk mendapatkan lulusan berkarakter seturut ajaran (dogma) agama itu. Para lulusan merupakan orang-orang yang diandalkan pada bidang yang eksistensinya amat jelas, yaitu ilmu agama. Bila ada pengembangan, para alumni (lulusan) akan berpijak dari ajaran (dogma) yang mereka terima di kampus. Sangat variatif pengembangan dari para alumni sekolah/kampus berasrama.
Â
Jadi sekolah/kampus berasrama selalu akan menghasilkan orang-orang yang berkualitas, namun ketika masuk ke sana, bagai melewati lubang jarum. Seleksi yang ketat, sebagaimana kisah dalam Kitab Daniel 1:1-21.
Â
Penutup
Â
Menciptakan manusia berkualitas dan berkarakter merupakan harapan dari sekolah/kampus mana pun, baik berasrama maupun tanpa asrama. Pemerintah negara mana pun dengan sistem penyelenggaraan pendidikan disesuaikan dengan visi bangsa/negara. Indonesia sebagai negara dengan visi mencerdaskan kehidupan bangsa, telah dalam perencanaan dan pelaksaanaan proses itu untuk mencapai visi besar ini.
Â