Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekolah Kedinasan pada Zaman Kaisar Nebukadnesar di Babilonia

24 Oktober 2022   18:50 Diperbarui: 24 Oktober 2022   18:53 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Hasil dari proses Pendidikan yang berlangsung selama tiga tahun, menurut kisah dalam kitab Daniel, para lulusan "diwisudakan" di hadapan Kaisar Nebukadnesar. Dalam acara "wisuda" tersebut, Kaisar Nebukadnesar melakukan dialog dengan para wisudawan. Ia mendapati bahwa adaa 4 orang yang secara luar biasa telah memiliki pengetahuan hingga mencapai tingkat kepakaran. Ia menilai sebagai lulusan dengan 10 kali lebih baik daripada lulusan lainnya. Itulah sebabnya, kepada mereka langsung mendapatkan tempat sebagai pegawai di dalam lingkungan istana. Keempat orang itu yakni Daniel (nama lain: Beltasar), Hananya (Zadrak). Misael (Mesak), Azarya (Abednego). Alangkah senangnya, bukan? Keempatnya pun menjadi pegawai pilihan yang selalu menjadi "tempat bertanya" dari Kaisar Nebukadnesar, dibandingkan dengan yang lainnya.

 

Sekolah Berasrama: Prima Kualitasnya Terbatas Kuantitasnya

 

Sekolah/kampus berasrama di Indonesia tentulah sangat banyak, terutama pada sekolah-sekolah dengan eksistensi agama tertentu dan ikatan dinas. Pesantren termasuk dalam sekolah yang penyelenggaranya memastikan para santri wajib diasramakan.

 

Seorang blogger[4] mencatat bahwa sekolah berasrama pada zaman ini amat penting dan tepat. Benar, tetapi pilihannya bukan pada zaman ini. Sekolah/kampus berasrama telah lama menunjukkan eksistensinya. Lihatlah secara saksama sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh Yayasan-yayasan Katolik dan Pesantren. Pihak Penyelenggara telah menyediakan segala fasilitas yang diperlukan oleh para siswa/santri baik di sekolah/kampus hingga asrama. Mereka yang berhasil masuk pada sekolah/kampus yang berasrama telah melalui tahapan seleksi yang ketat.

 

Proses seleksi yang dilakukan oleh sekolah/kampus berdasarkan panduan yang dibuat oleh pihak Penyelenggara (Yayasan). Hal yang sama/mirip terjadi pada kampus-kampus dengan mahasiswa Ikatan Dinas. Kampus-kampus yang demikian dimiliki oleh perusahaan tertentu (mis.BUMN) atau kementerian/departemen untuk mendapatkan sumber daya manusia yang handal pada bidang yang menjadi fokus perusahaan atau kementerian/departeman.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun