Foto-foto dikirimkan kepada kami dengan sedikit informasi, seperti ini (teks pesan melalui proses sunting)
Shalom kak, ... Ansel cerita banyak tentang skripsisinya yang SANGAT menarik.Â
Wajah ceria Ansel setelah ujian skripsi dengan penguji pertama. Puji Tuhan, Ansel sudah selesai ujian tahap 1. Masih menunggu penguji dua.
Anselans Petervi Bani su slsi ujian skripsi. Ini gayanya yg bahagia.
Sesungguhnya proses berkuliah itu sesuatu yang wajar dan normal-normal saja, oleh karena kami pun mengalaminya. Banyak orang mengalami hal yang disebut kuliah. Kampus, dosen, mata kuliah, materi kuliah, diktat, uang registrasi, makalah, seminar, proposal penelitian, tugas akhir, skripsi, dosen akademik, dosen pembimbing, dan lain-lain istilah yang familiar di telinga mahasiswa dan mereka yang pernah kuliah.
Mengapa kami gelisah?Â
Masalah pada kami yakni, anak kami  jauh di seberang sana. Ia terlihat agak santai ketika melakukan riset di kampungnya sendiri. Ia sempat menjadi anggota tim dalam delegasi pertukaran budaya di Festival Fronteira Oe-Cusse Timor Leste. Rasanya penelitiannya akan terbengkalai ketika ia disibukkan atau menyibukkan diri ke dalam permintaan foto di beberapa acara.
Tugas penelitian digenjot dan menulis skripsi dalam waktu yang pendek. Konsep draft skripsi dikirim ke dosen via aplikasi WhatsApp; diskusi sebagai konsultasi konsep skripsinya dengan dosen melalui video call, dan  akhirnya perbaikan baru dilakukan setelah tiba di Denpasar.Â
Waktunya amat mepet antara tanggal 2 - 8 Januari 2025. Padahal, beberapa hari sebelum tutup tahun 2024, jadwal ujian skripsi sudah terbit di kampusnya, ISI Denpasar. 9 Januari 2025 waktunya untuk ujian. Maka, sebagai orang tuanya kami gelisah. Kegelisahan kami bertambah oleh karena sehari sebelum ujian, dia masih bergelut dengan tugas membuat judul dan narasi pada 15 lembar foto yang ditempatkan di dalam skripsi. Maka, kami membaca line story nya, stress.  Sebagai orang tua, saya ingatkan untuk beristirahat. Suatu pengalaman yang sungguh menarik dan mengesankan bagi kami.Â
Syukur dan puji Tuhan. Sebagaimana kata sepupu kami Ine Nabubois yang hadir di sana walau tidak mendengar pertanyaan dan jawaban ujian.Â