Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dia yang Menghadapi Ujian Skripsi Kami yang Gelisah

9 Januari 2025   14:12 Diperbarui: 9 Januari 2025   14:12 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anselans Bani dalam balutan kain tenun dengan motif a'kai manfafa'; bersama dua Dosen Pengujinya; foto: Ine Nabubois

Hari ini, Kamis (9/01/25), Anselans P Bani, memasuki salah satu tahapan kuliahnya yakni ujian skripsi. Dia seorang mahasiswa Jurusan Fotografi pada Institut Seni Indonesia Denpasar. Judul skripsinya, Menggali Identitas Lokal melalui Etnofotografi Motif Tenun A'kai Manfafa' dan Panbuat di desa Nekmese. 

Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pada umumnya para penenun kurang memiliki pengetahuan tentang makna di balik motif yang diikat dan ditenunnya menjadi sehelai kain tenun. Indah, menawan dan anggun ketika tenunan itu ditampilkan sebagai busana yang membungkus raga pemilik dan pemakainya. Sungguh disayangkan pengetahuan tentang maknanya kurang/belum atau bahkan tidak diketahui sehingga penggunaannya pun kurang tepat pada konteksnya.

Dalam penelitian tentang makna di balik a'kai manfafa' dan panbuat, para penenun yang diwawancarai di Kelurahan Teunbaun (kota Ke-usif-an Baun), Apren dan Nekmese, rerata kurang paham makna motif. Mereka mengetahui nama-nama motif yang ada, jumlah larik yang akan diikat (lilit) dengan tali untuk membentuk motif (simbol). Mereka sangat trampil dalam proses walau tidak setiap orang memiliki keseluruhan proses. 

Perempuan A, memiliki satu atau dua proses mengakali benang untuk sampai pada proses berikutnya dilanjutkan oleh perempuan B. Berikut beberapa prosesnya:

  • Naun abas, satu cara membuat benang berbentu bola-bola benang
  • Nono, Noon (1), satu proses merentang benang pada alat tenun tahap 1; 
  • Futus, satu proses melilit (ikat) motif pada larikan benang pada alat tenun tahap 2
  • Tepas, hanat, satu proses mewarnai hasil pada proses ketiga
  • Nonot, Noon (2), satu proses merentang benang (bila diperlukan) sebagai aksesori antar bentangan motif
  • Tenu, teun, proses menenenun

Muda-mudi Amarasi dalam balutan kain tenun khas Amarasi; foto: dokpri Roni Bani
Muda-mudi Amarasi dalam balutan kain tenun khas Amarasi; foto: dokpri Roni Bani

Sesudah proses-proses ini sampai akhirnya sehelai (selembar) kain tenun dengan motif tertentu terlihat, masih ada tambahan tugas dari penenun. Tambahan tugas itu ada oleh karena pada helai kain yang dikhususkan untuk laki-laki masih diperlukan proses menjahit, menatutkan tiga lembar tenunan; dua lembar dengan motif yang sama dan satu lembar dengan tanpa motif. Warnanya putih. Nama kain tenunan untuk laki-laki disebut tai muti'. 

Pada kain tenunan yang diperuntukkan untuk perempuan disebut tai runat. Kain yang demikian tidak membutuhkan warna putih seperti yang dibuat untuk laki-laki. Semuanya bermuatan motif tertentu sesuai keingingan penenunnya atau pemiliknya.

(cobalah sejenak melihat foto para muda-mudi; di antara banyak perempuan ada dua orang pemuda yang berdiri di ujung sebelah-menyebelah, kain tenunannya ada warna putih di tengahnya).

Kita tinggalkan ulasan sepintas itu. Mari saya ajak membaca konteks Anselans yang sedang dan sudah selesai ujian skripsi.

Ia menerima ujian skripsi dari dua orang penguji. Penguji pertama menyelesaikan prosesnya sendiri, sesudah itu barulah penguji kedua. Foto yang dikirimkan kepada kami menunjukkan ada tiga orang di dalam satu ruangan. Ketiga orang itu yakni 2 orang Dosen Penguji dan Mahasiswa Teruji. Mahasiswanya mengenakan kain tenun dengan motif a'kai manfafa'. Dua orang dosen penguji kepada mereka dililitkan kain tenun ukuran kecil (po'uk) dengan motif yang sama.

Akurasi kabar tentang ujian kami terima dari seorang kerabat kami yang sedang berada di Denpasar. Ia sedang dalam perjalanan bertugas dari kantornya. Kantornya di Jakarta. Ia menyempatkan menghadiri ujian skripsi untuk mewakili kami sebagai orang tua. Ia tidak diizinkan masuk ke ruang ujian, namun boleh menunggu hingga ujiannya berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun