Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sesungguhnya Dia Cucu ke Berapa?

9 Januari 2025   11:51 Diperbarui: 9 Januari 2025   11:51 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebutuhan untuk bayi dan ibunya sudah semestinya disiapkan secara baik. Kebutuhan-kebutuhan itu telah ada, namun belum terpenuhi sebagaimana mestinya dalam kesiapan untuk menanti proses kelahiran. Maka, anggota keluarga yang ada sigap membantu mencarikan kekurangan kebutuhan bayi dan ibunya. Butuh waktu untuk menemukan toko yang sedang siap melayani konsumen. Kebutuhan yang diperlukan pun akhirnya didapatkan.

***

Satu unit tempat tidur terbaring seorang ibu dan bayinya dibawa masuk ke salah satu ruang perawatan/pemulihan. Anggota keluarga berdatangan nyaris memenuhi ruangan di mana ibu dan bayinya berada. Doa dipanjatkan sebagai rasa syukur.

Entah siapa yang memulai, foto bayi pun beredar baik dalam WhatsApp Grup maupun pribadi-pribadi. Kanal pribadi kaum pengguna media sosial di kalangan keluarga dekat dan keluarga luas telah beredar foto bayi yang baru lahir. Ucapan selamat datang berjuibel. Salah stau di antara ucapan selamat itu disampaikan kepada saya.

"selamat datang cucu pertama di keluarga ... ." demikian satu ucapan selamat yang disampaikan dan ditujukan pada saya. Saya menjawab, mengapa baru pada cucu ketiga saya menerima ucapan selamat?

Nah, di sini masalahnya.

Dalam budaya masyarakat adat Timor ada istilah tau 'naak nuif.  (dapat dibaca di sini ). Dalam budaya ini, seseorang yang telah meninggal dunia yang diakibatkan peristiwa pembunuhan, wajib hukum (adatnya) untuk menggantinya dengan seseorang yang lain. Prosesnya memakan waktu, bahkan sangat tidak mungkin hal itu terjadi, kecuali menggantinya dalam wujud yang lain. Hal ini berbeda dari yang kami alami, sebagaimana yang saya catat dalam artikel di atas.  

Oleh karena itu, anak yang diberikan sebagai ganti itu telah menjadi bagian dari keluarga batih kami. Ia menjadi anak kandung dari aspek yuridis (anak yuridis). Ia tumbuh dan berkembang di dalam tangan kami sebagai orang tua kandungnya. Ia menerima perlakuan yang sama dengan anak biologis kami. Sehingga ketika ia berkeluarga, mempunyai isteri dan anak, maka mereka menjadi bagian dari kami sebagai keluarga batih. Anak-anaknya merupakan cucu-cucu kami. 

Oleh karena itu, jawaban untuk pernyataan selamat datang cucu pertama keluarga ... kami menerimanya dengan tambahan penjelasan bahwa sudah ada tiga orang cucu. Hal ini terjadi karena sebelumnya sudah ada dua orang cucu yang lahir dari anak kandung yuridis yang kami terima pada tiga puluhan tahun lampau.

Sekilas cerita tentang cucu-cucu. 

Akh... tentu ini catatan untuk menjadi ingatan pada anak-anak saya, dan generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun