Aku duduk di sini memulung aksara
berserakan mereka di sana
hendak kubangun menjadi menara
menara berjejer aksara bermakna
Bait-bait terbangun dalam bingkai
makin tinggi rasanya baik adanya
makin lebar berkembang dirinya
area dalam bertambah luas saja
Aksara didengungkan di ruang dalam
mengiang-ngiang di pendengaran menggoda
kaum praktisan menggemuruhkan suara
kelompok teknokrat merebahkan rasa
ragam kaum dan puak bagai sedang muak
pada konteks aksara semula bermakna
kini menjadi bias di halaman dalam dan luar
Siapa gerangan yang memulainya?
ketika menyebut nama partisan berwarna
mengapa memainkan aksara berhimpit?
tidakkah kita hendak menelusur satu kanal?
kanal kemerdekaan ujar merangkul sukma
agar beriringan menuju ujung lorong
di sana partisan berpelukan riang
dalam rasa yang walau saling berbeda
Umi Nii Baki-Koro'oto, 4 Desember 2024
Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H