Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upacara Hari Guru dan Diskusi Kaum Guru di Pedesaan

26 November 2024   10:29 Diperbarui: 26 November 2024   11:43 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana upacara HGN&HUT PGRI ke-79 di SMAN 2 Amarasi Selatan; Sumber/kolase foto:  Panitia&Roni Bani

Saat dia disakiti, suara teriak minta tolong bagai deseran angin, 
namun ada pula yang tindu mengeluarkan dari jerat kebisuan pucat pasi itu. 
Ketika irama kekapakarannya tak sempurna, lingkungan manakahyang menopangnya?

Hari ini kaummnya akan dipuja-puji, 
sambil menunggu waktunya jerat mengerat. 
Sanjungan beralamaqtkan padanya sambil melirik sandungan merebahkannya

Upacara berakhir. Panitia memanggil para guru yang bertugas untuk foto bersama. Sebelumnya SMK Kesenian Kristen Elim Nekmese membawakan 3 nomor lagu wajib nasional. Mereka menggunakan alat musik klasik untuk tampil di sana. Tampilannya dalam video sederhana seperti ini.


Sesudah tampilan murid-murid SMK Kesenian Kristen Elim, masih ada satu nomor lagu dari murid-murid SD Inpres Nekmese.

Sebagaimana telah disepakati, sesudah upacara bendera akan ada acara diskusi para guru. Diskusi dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang menyediakan satu makalah sebagaimana telah diunggah di Kompasiana ini. 

Suasana diskusi para guru sesudah upacara HGN 2024 dan HUT PGRI ke-79; Foto: Panitia 
Suasana diskusi para guru sesudah upacara HGN 2024 dan HUT PGRI ke-79; Foto: Panitia 

Peserta diskusi yakni para Kepala Sekolah, Pengawas sekolah, para bunda PAUD/TK, Kepala Desa, Pendeta, pensiunan guru, dan para guru yang hadir dalam upacara.

Materi diskusi bersentuhan dengan nuansa psikologis kaum guru di pedesaan yang sedang galau pada konteks tugas pokok dan fungsi dewasa ini, terlebih yang berhubungan dengan pemanfaatan produk teknologi informasi dan teknologi. Oleh karena itu, para guru antusias berpendapat. Sesi tanya jawab dibuka 2 kali masing-masing untuk 5 penanggap dan 2 penanggap, ternyata meleset. Penanggap pada sesi pertama sebanyak 6 orang, dan pada sesi kedua sebanyak 4 orang. 

Hasil dari diskusi ini dirumuskan dalam kata-kata kunci penting yakni:

  • Kolaborasi; para guru di dalam desa Nekmese baik bunda/yanda PAUD/TK, guru SD, guru SMP, guru SMA, SMK; perlu berkolaborasi, berpadu dalam wadah PGRI yang sudah ada untuk selalu saling memotivasi. Pendekatan memotivasi itu di antaranya dengan diskusi dan tindak lanjut dari diskusi. Diskusi dapat berlangsung secara reguler: bulanan, dwi bulanan atau triwulanan. Pengurus PGRI Ranting dan Cabang akan mengaturnya kemudian.
  • Guru yang galau mesti move on. Guru, sekalipun di pedesaan, harus move on, jangan berhenti pada galau. Belajar untuk mengikuti arus perubahan. Berenang di dalam situasi yang sekarang ada dengan segala kebermanfaatan, sambil menyadari bahwa bila yang lain sudah berlari, guru di desa perlu segera memasang ancang-ancang untuk berlari kecil saja pun sudah harus mulai.
  • Kreasi dan inovasi.Kata-kata yang rasanya sudah usang, namun tetap bertuah. Guru yang kreatif akan menghasilkan sesuatu yang bersifat inovatif. Maka, pendekatan kolaboratif akan menolong. Mereka yang bekerja dalam tim akan saling memotivasi dan memfasilitasi. Dia yang bekerja sendiri, mestilah mampu memfasilitasi diri agar tidak tersendat hingga galau.

Demikian kesimpulan yang dibuat pada diskusi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun