Catatan Pengantar
Pada tanggal 7 - 8 November 2024, bertempat di aula UPTD SD Negeri Buraen 1 Kecamatan Amarasi Selatan, dilangsungkan pengukuhan Pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen (KKG PAK).Â
Pada kesempatan itu, selaku salah satu pengurus Kelompok Kerja Kepala Sekolah di Kecamatan Amarasi Selatan, saya turut menghadiri atas undangan Penyelenggara. Dalam kesempatan ini, saya mewakili para Kepala Sekolah menyampaikan sambutan singkat sebagaimana saya tempatkan di sini.
Saya hendak memulai dengan kata-kata ini.
Bila hati sedang rindu, gejala apa yang ada padanya?
Bila rupa dan raga telah bersua, bolehlah kata diujarkatakan.
Secara struktural dari bawah saya sampaikan sebagai kaum yang terkasih, pada:
Semua rekan guru pendidikan agama Kristen
Bapak ibu kepala sekolah yang sempat hadir hari ini
Bapak ibu pejabat eselon dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang
Bapak Pengawas Penyelenggaraan pendidikan Agama Kristen
Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang.
Terpujilah Yesus Kristus Guru Agung sepanjang segala zaman. Dia hanya sekali menulis, bahkan yang ditulisnya itu tak satupun ahli yang dapat mengungkapkannya. Dalam tugas pokok dan fungsinya, kata-kata-Nya mendominasi, namun semuanya mengantar pada perdebatan dan perbincangan sejagad sepanjang masa.
Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang dan rekan-rekan guru PAK. Kita semua, dan khususnya para guru PAK telah menjadi bagian yang turut serta mempercakapkan, mendiskusikan hingga membelajarkan apa yang disampaikan Sang Guru Agung sepanjang masa, yaitu Guru Yesus. Proses yang dibuat oleh rekan rekan guru PAK mengikuti pendekatan pembelajaran modern hasil kajian para ahli. Pendekatan pembelajaran yang diaplikasikan di ruang ruang kelas untuk mata pelajaran PAK kiranya membekas di hati. Mungkin singgah dan hinggap di otak, dan semoga tersimpan di hati.
Kita secara bersama mengetahui bahwa Firman Tuhan itu diibaratkan sebagai benih. Hati insan yang indrawi menjadi lahan dan media tumbuhkembangnya. Maka, jadilah guru yang menyemai di lahan dengan ragam karakter mereka.
Kita sadar hari-hari ini, karakter baik sajalah yang diharapkan lahir dari proses pembelajaran, namun siapa menduga ada yang menjadi pembangkang hingga menjadikan guru tumbalnya?
Kepada rekan rekan guru yang terpilih dan terlantik, mari menjadi panutan.
Saya akhiri dengan kata-kata ini:
Waktu tiada hendak berhenti bergeser, kata mesti dapat diakhiri, agar kata berikut yang lebih bernas diperdengarkan.
Terima kasih. Tuhan memberkati