Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jogo Bonitonya Brazil dan Ragam Gaya Sepak Bola

8 November 2024   14:00 Diperbarui: 8 November 2024   14:04 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://depositphotos.com/

Pengantar

Olahraga sepakbola rasanya menjadi salah satu olahraga yang sangat merakyat, sehingga semua orang dari bangsa, bahasa, etnis mana pun pasti menyukai dan memainkan sepakbola. Olahraga yang sungguh-sungguh merakyat, menggembirakan baik pada pemain maupun penonton. Olahraga yang akhirnya menjadi favorit bangsa dan negara oleh karena berdampak sosial dan politik pula.

Negara-negara Amerika Latin (Amerika Selatan) mempunyai satu moment kompetisi sepakbola yang disebut Copa America. Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Ekuador, El Salvador, Kolombia, dan lain-lain[1]dan [2]. 

 

Kita baru saja mengikuti satu kompetisi sepakbola negara-negara Amerika Selatan. Ada 16 negara yang turut serta dalam kompetisi memperebutkan piala yang disebut Copa America. 

 

Artikel ini tidak hendak membahas satu kompetisi sepakbola Copa America itu. Artikel ini mengarah kepada gaya sepakbola apa yang disebut Jogo Bonito yang gagasan dan pengembangannya oleh Brazil.

 

Gaya Sepak Bola Jogo Bonito

 

Jogo Bonito merupakan istilah dalam bahasa Portugis, artinya permainan yang indah atau permainan cantik[3]. Jogo bonito sebagai gaya dalam sepak bola yang menggambarkan gaya bermain yang menonjolkan teknik, kreativitas, keindahan, dan keanggunan dalam permainan  individu yang dipadukan dengan tim . Gaya ini sering dikaitkan dengan tim atau pemain yang tidak hanya berusaha untuk mencetak gol, tetapi juga memainkan bola dengan elegansi, membuat gerakan indah, dan memperlihatkan keterampilan teknis yang tinggi.

 

Jogo Bonito mencakup elemen-elemen seperti improvisasi, dribel-dribel yang mengagumkan, umpan-umpan yang presisi, serta keterampilan individu yang luar biasa. Istilah ini sering dikaitkan dengan gaya permainan Brasil dalam sejarah sepak bola, di mana banyak pemainnya dikenal karena kemampuan teknis dan kekreativitasan mereka yang luar biasa dalam permainan.

 

Konsep "jogo bonito" atau permainan yang indah tidak secara eksklusif terkait dengan Brasil. Meskipun istilah ini pertama kali dikenal dengan gaya permainan Brasil, banyak negara dan tim di seluruh dunia memiliki gaya permainan yang menonjolkan teknik, kreativitas, dan keindahan dalam sepak bola mereka.

 

Di Amerika Selatan, misalnya, Argentina juga memiliki tradisi sepak bola yang kaya dengan pemain-pemain yang terkenal karena keterampilan teknis dan kemampuan dribel mereka yang mengesankan. Beberapa pesepak bola terkenal dari Argentina seperti: Diego Maradona, Mario Kempes, Daniel Passarella, Cladio Caniggia, dan Lionel Messi[4] adalah sebagai pemain-pemain yang sering dikaitkan dengan gaya permainan indah.

 

Di Eropa, banyak negara seperti Spanyol, Belanda, Italia, dan Jerman juga memiliki sejarah panjang dalam menghasilkan pemain-pemain yang tidak hanya efektif dalam mencetak gol tetapi juga memainkan bola dengan gaya yang menarik. Misalnya, gaya permainan total football dari Belanda pada tahun 1970-an dikenal karena perpaduan taktik yang cerdas dan teknik individu yang brilian.

 

Oleh karena itu, konsep jogo bonito atau permainan yang indah dapat ditemukan di berbagai negara dengan tradisi sepak bola yang kuat, di mana teknik, kreativitas, dan keindahan menjadi nilai-nilai penting dalam gaya permainan mereka.

 

Jogo Bonito sebagai gaya permainan sepak bola, bukan satu-satunya. Masih ada sejumlah gaya seperti yang dapat disebutkan di sini sekaligus membandingkannya dengan Jogo Bonito.

 

Berikut perbandingan yang membedakan antara Total Football, Jogo Bonito, dan Tiki-Taka:

 

  1. Total Football[5]: 
    • Asal dan Filosofi: Total Football berasal dari Belanda pada tahun 1970-an, yang dipopulerkan oleh tim nasional Belanda dan Ajax Amsterdam di bawah pelatih seperti Rinus Michels dan Johan Cruyff.
    • Gaya Permainan: Total Football menekankan fleksibilitas posisi pemain di lapangan. Pemain sering kali bertukar posisi, mengisi ruang kosong, dan melakukan tekanan tinggi untuk mengambil alih bola.
    • Karakteristik: Dikenal karena kombinasi antara taktik yang cerdas dengan teknik individu yang tinggi. Pemain harus mampu beradaptasi dengan cepat dalam permainan, baik secara serangan maupun bertahan.
  2. Tiki-Taka[6]: 
    • Asal dan Filosofi: Tiki-Taka berasal dari Spanyol dan dipopulerkan oleh Barcelona dan tim nasional Spanyol di era 2000-an, khususnya di bawah manajer seperti Pep Guardiola.
    • Gaya Permainan: Tiki-Taka menekankan pada permainan umpan pendek, kontrol bola yang akurat, dan mempertahankan posisi bola untuk mengatur ritme permainan. Fokus utama adalah pada penguasaan bola dan pergerakan tanpa bola.
    • Karakteristik: Dikenal dengan kombinasi cepat umpan-umpan pendek, pertukaran posisi yang cepat, dan penggunaan ruang yang efisien. Tiki-Taka menuntut tingkat konsentrasi tinggi dan koordinasi tim yang baik.
  3. Jogo Bonito:
    • Asal dan Filosofi: Jogo Bonito berasal dari Brasil, yang dipopulerkan oleh tim nasional Brasil dan banyak pemain Brasil terkenal seperti Pel, Zico, Ronaldo, dan Ronaldinho.
    • Gaya Permainan: Jogo Bonito menekankan pada teknik individu yang tinggi, dribel-dribel spektakuler, umpan-umpan kreatif, dan improvisasi dalam permainan. Kreativitas dan keindahan dalam permainan sangat dihargai.
    • Karakteristik: Terkenal dengan gaya serangan yang menarik, kemampuan dribel yang brilian, serta permainan yang lebih bebas dan menghibur.

 

Dengan demikian, meskipun ketiganya berusaha untuk menghasilkan permainan yang menarik dan efektif di lapangan, mereka memiliki asal-usul, filosofi, dan karakteristik yang berbeda dalam mengekspresikan konsep permainan yang indah dalam sepak bola.

 

Setiap gaya permainan ini memiliki karakteristik uniknya sendiri dan sering kali mencerminkan sejarah, budaya, dan strategi yang dikembangkan oleh tim atau negara tertentu dalam sepak bola. Kombinasi dari gaya-gaya ini menciptakan keragaman dalam pendekatan permainan yang membuat sepak bola menjadi olahraga yang menarik dan dinamis.

 

Pesepak Bola Tersohor dan Melegenda dari Brazil 

 

Berikut adalah beberapa pesepakbola terkenal dari Brasil pada zamannya masing-masing:

 

  1. Pel (Edson Arantes do Nascimento)[7]: 
    • Zamannya: 1950-an hingga 1970-an.
    • Posisi: Penyerang.
    • Prestasi: Tiga kali juara Piala Dunia (1958, 1962, 1970) bersama timnas Brasil, dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Ia mendapat julukan O Rei ~ Sang Raja pada tahun 1958 ketika berumur 17 tahun berhasil mengantar tim nasional menjadi juara dunia.
  2. Zico (Arthur Antunes Coimbra)[8]:
    • Zamannya: 1970-an hingga 1980-an.
    • Posisi: Gelandang serang.
    • Prestasi: Bermain untuk tim nasional Brasil dan Flamengo, sebagai salah satu pemain terbaik Brasil di era tersebut, terkenal dengan teknik dan kreativitasnya.
  3. Romrio (Romrio de Souza Faria)[9]: 
    • Zamannya: 1980-an hingga 1990-an.
    • Posisi: Penyerang.
    • Prestasi: Memenangkan Piala Dunia 1994 bersama Brasil, serta berhasil di klub-klub seperti PSV Eindhoven dan Barcelona.
  4. Ronaldo (Ronaldo Lus Nazrio de Lima)[10]: 
    • Zamannya: 1990-an hingga 2000-an.
    • Posisi: Penyerang.
    • Prestasi: Memenangkan Piala Dunia 1994 dan 2002 bersama Brasil, serta bermain di klub-klub seperti Barcelona, Inter Milan, dan Real Madrid. 
  5. Ronaldinho (Ronaldo de Assis Moreira): 
    • Zamannya: 2000-an hingga 2010-an.
    • Posisi: Gelandang serang atau penyerang.
    • Prestasi: Memenangkan Piala Dunia 2002 bersama Brasil, serta dikenal dengan keterampilan dribel dan kreativitasnya yang luar biasa di lapangan.
  6. Neymar (Neymar da Silva Santos Jnior)[11]: 
    • Zamannya: 2010-an hingga sekarang.
    • Posisi: Penyerang atau sayap.
    • Prestasi: Memenangkan medali emas Olimpiade dengan Brasil pada tahun 2016, serta bermain di klub-klub top seperti Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG).

 

Pesepakbola-pesepakbola ini adalah beberapa dari banyak legenda Brasil yang telah mengukir sejarah dalam sepak bola dunia dengan keterampilan, prestasi, dan pengaruh mereka yang luar biasa.

 

Edson Arantes do Nascimento dan Zico adalah dua pemain sepak bola Brasil yang dikenal dengan nama panggilan atau nama julukan mereka, yaitu "Pel" dan "Zico". Nama-nama ini sering digunakan secara luas di dunia sepak bola dan di luar lapangan, dan ada beberapa alasan mengapa mereka mendapat julukan ini:

 

  1. Pel (Edson Arantes do Nascimento)[12]: 
    • Nama "Pel" berasal dari saat kecilnya di mana dia biasa dipanggil oleh teman-temannya dengan nama "Pel". Asal nama ini tidak begitu jelas secara pasti, tetapi diyakini bahwa itu berasal dari pengucapan yang tidak jelas atau kependekan dari kata-kata yang berarti "sepak bola" dalam bahasa Inggris atau Portugis.
    • Nama "Pel" akhirnya menjadi identitasnya di dunia sepak bola dan digunakan di seluruh dunia sebagai salah satu pemain terbesar sepanjang masa.
  2. Zico (Arthur Antunes Coimbra):
    • Nama "Zico" adalah julukan yang diberikan kepadanya ketika masih muda, yang kiranya berasal dari kata "Arthurzico" atau "Zico". Ini adalah nama yang populer di Brasil dan digunakan untuk mengidentifikasi Zico di dunia sepak bola.
    • Zico memperoleh popularitas internasional saat bermain untuk tim nasional Brasil dan klub-klub seperti Flamengo, dan nama "Zico" tetap menjadi nama yang paling dikenal dengannya.

 

Julukan-julukan ini mencerminkan bagaimana pemain-pemain ini dipandang dan diidentifikasi oleh penggemar sepak bola di seluruh dunia. Mereka tidak hanya nama, tetapi juga merepresentasikan warisan dan kontribusi luar biasa dari kedua pemain ini dalam sejarah sepak bola Brasil dan dunia.

 

Pele dikenang sebagai legenda sepakbola karena beberapa keunikan dan kontribusinya yang luar biasa dalam dunia sepakbola. Berikut adalah beberapa faktor utama yang membuat Pele begitu dihormati dan diakui sebagai salah satu pemain terbesar sepanjang masa:

 

Prestasi Piala Dunia: Pele memenangkan Piala Dunia bersama timnas Brasil pada tahun 1958, 1962, dan 1970. Dia adalah satu-satunya pemain dalam sejarah yang telah memenangkan Piala Dunia sebanyak tiga kali. Di Piala Dunia 1958, Pele yang berusia 17 tahun menjadi bintang dengan mencetak hat-trick pada semifinal melawan Prancis, dan mencetak 2 gol di final melawan Swedia.

 

Keterampilan dan Teknik: Pele terkenal karena keterampilan teknisnya yang luar biasa, termasuk kemampuan dribel yang halus, kelincahan, serta tendangan yang presisi dan kuat. Dia memiliki kontrol bola yang brilian dan mampu mengeksekusi aksi-aksi indah yang membuatnya sulit dihentikan oleh pertahanan lawan.

 

Inteligensi Bermain: Selain keterampilan teknisnya, Pele juga dikenal karena kecerdasannya dalam membaca permainan. Dia memiliki insting yang luar biasa di lapangan, mampu membaca ruang kosong dan memanfaatkannya untuk mencetak gol atau menciptakan peluang bagi rekan setimnya.

 

Konsistensi dan Performa: Pele memiliki karier yang panjang dan konsisten di tingkat klub dan internasional. Dia berhasil mencetak lebih dari 1000 gol dalam karier profesionalnya, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa yang mencerminkan kemampuan dan ketekunannya.

 

Pengaruh dan Warisan: Pele tidak hanya dihormati sebagai pemain, tetapi juga sebagai ikon global dalam olahraga. Dia membantu mengangkat citra sepakbola Brasil secara internasional dan mempopulerkan permainan ini di seluruh dunia. Warisannya dalam mempromosikan perdamaian, persatuan, dan olahraga juga dihargai secara luas.

 

Dengan kombinasi semua faktor ini, Pele menjadi lebih dari sekadar pemain sepakbola terkenal; dia menjadi simbol dari apa yang bisa dicapai dalam olahraga, menetapkan standar tinggi untuk generasi pemain sepakbola berikutnya, dan tetap menjadi salah satu legenda terbesar dalam sejarah sepakbola dunia.

 

Membandingsejajarkan Pele dengan Lionel Messi[13]

 

Bila menelusur untuk menemukan pertanyaan dan jawaban, dapatkah mensejajarkan  Lionel Messi dengan Pele? Ragam jawaban dapat ditemukan dan diramu sebagai berikut. Bahwasanya Lionel Messi telah mengumpulkan sejumlah pencapaian yang sangat mengesankan dan membanggakan:

 

Konsistensi dan Produktivitas: Lionel Messi telah menunjukkan konsistensi yang luar biasa dalam mencetak gol dan memberikan assist di level tertinggi klub dan internasional selama lebih dari satu dekade. Ia telah memenangkan banyak gelar dan meraih banyak rekor individual di Barcelona.

 

Teknik dan Keterampilan: Messi diakui luas karena tekniknya yang luar biasa, kemampuan dribel yang brilian, visi permainan yang luar biasa, serta kemampuan mencetak gol dari berbagai posisi dan jarak.

 

Prestasi di Piala Dunia: Lionel Messi berhasil memenangkan Piala Dunia dan Copa America seperti Pele atau Maradona, dia tetap menjadi pemain kunci bagi tim nasional Argentina.

 

Penghargaan Individu: Messi telah memenangkan enam Ballon d'Or (pada saat penulisan ini), mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa dalam era modern sepakbola.

 

Namun, untuk benar-benar disejajarkan dengan Pele dan Maradona, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

 

Prestasi di Piala Dunia: Pele dan Maradona memenangkan Piala Dunia dan menjadi pahlawan nasional di negara mereka karena performa yang luar biasa dalam turnamen tersebut.

 

Pengaruh Luas dan Warisan: Pele dan Maradona memiliki pengaruh yang mendalam di luar lapangan sepakbola, mempengaruhi budaya dan politik di negara mereka.

 

Konsistensi dalam berbagai lingkungan: Pele dan Maradona menunjukkan keberhasilan mereka di berbagai klub dan kompetisi, sementara Messi hingga saat ini hanya bermain untuk Barcelona (dan Paris Saint-Germain setelahnya).

 

Dengan demikian, sementara Lionel Messi tanpa diragukan lagi adalah salah satu pemain terbaik sepanjang masa dan sangat dihormati dalam dunia sepakbola, penilaian apakah dia bisa disejajarkan dengan Pele dan Maradona sering kali tergantung pada perspektif dan kriteria yang digunakan dalam menilai sebuah legenda sepakbola.

 

 

 NB: Artikel ini telah dikirimkan untuk disatukan dalam satu antologi bersama rekan-rekan penulis.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 08 November 2024

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun