Mohon tunggu...
Heronimus Bonaventura Dao
Heronimus Bonaventura Dao Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobby : Petualangan, Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Malam

15 Agustus 2022   21:50 Diperbarui: 15 Agustus 2022   21:52 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini begitu indah.

Cahaya rembulan masih dapat ku lihat di bawah dedaun pepohonan

Hembusan angin sepoi menyapa tubuhku.

Baca juga: Bongkar Nurani

Dingin tak meredamkan rasa ini

Agan ini melayang jauh.

Saat pandangi dua kijang di bukit cinta itu. 

Menari-nari kesana-kemari.

seakan mengikat sebuah janji

Dalam benak mungkin menunggu malam menjelang tuk rasa  terdalam.

Bulan dan Bintang tersenyum isyaratkan makna terindah.

Dua kijang di bukit cinta.

Menari-nari di malam menjelang.

Utarakan hasrat bersatu.

Kini bukit jadi saksi 

Terlukis cinta di bukit itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun