Lou,
Saat ini aku sangat jatuh dan tak berdaya
Siapa sangka Lou kalimatmu membuat diri ini tak berdaya dan tanpa arah
Tak pernah ku pikirkan sebelumnya bagaimana ini bisa terjadi pada kau dan aku.
Dada ku sesak, Air mataku jatuh dan Darahku mendidih Lou.
Lou,
Siapa sangka impian besarku dalam 4 tahun ini harus jatuh kedalam jurang yang curam.
Lou,
Siapa sangka rumah yang telah kita jaga harus hancur berkeping-keping seperti ini.
Sekali lagi Lou,
Jiwaku patah, hancur, disisa-sisa penantianku yang ingin selalu hidup berdua denganmu.
Aku kesakitan sekali saat ini. Ya saat ini (saat aku sedang membawa beban berat dipundakku)
Seharusnya tujuanku denganmu hampir sampai lou, tapi sayang sang khalik berkhendak lain.
Lou terimakasih, hidup bersamamu penuh kesan sekali, aku tidak pernah sebahagia lalu sesakit ini sebelumnya, biarkan aku, lepaskan aku kali ini saja. Aku ingin terbang bersama burung-burung dihutan sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H