Ada Anas, Ada Andi, Ada Angie, Ada Atut dan ada Akil. hahaha.... kebetulan berawal dengan huruf A semua. tapi masing-masing punya ekspresi tersendiri ketika dinyatakan sebagai tersangka korupsi oleh KPK. saya ingin melihatnya berdasarkan seksualitas atau identitas kelamin mereka.
Anas, ketika selesai diperiksa KPK dan ditahan masih bisa berfikir rasional, logis, jenaka, dan sekaligus sarkastik. dia mengucapkan terima kasih kepada, terutama, pak SBY dengan memberi harapan dan berdoa semoga peristiwa ini punya arti punya makna. wajahnya tampak datar dan tenang. sama sekali tidak menampilkan sebuah kegalauan, bahkan menampilkan sebuah ancaman kalau mau dilihat dalam kacamata dekonstruksi dalam menafsirkan.
gambar: medan.tribunnews.com
Jauh sebelumnya, Andi A. Mallarangeng juga masih bisa menebar senyum ketika dirinya disangkutpautkan dengan kasus Hambalang. Dia juga rasional, begitu berita pencekalannya beredar, cepat-cepat ambil sikap untuk mundur dari Partai  dan juga jabatannya sebagai menteri. Sepertinya, masyarakat justru salut dengan sikap 'gentle' ksatria semacam ini. Buktinya, tidak ada telur ceplok yang mendarat di kepalanya. Bahkan, dalam kesempatan sesudahnya presiden seolah membelanya sebagai 'pelaku korupsi yang tidak sadar bahwa itu korupsi'.
Beda lagi dengan Akil Mochtar, begitu jadi tersangka dia masih bisa membela diri. Bahkan, syndrom sebagai seorang penguasa masih bercokol padanya. terbukti ketika ditanya wartawan jawabannya adalah tamparan. syndrom semacam ini juga terjadi pada Lutfhi Hasan ketika mengundurkan diri.
paling tidak, ini menunjukkan rasionalitas kaum lelaki ketika menghadapi kasus kasus yang menjebaknya. agak berbeda dengan dengan kaum hawa.
Angie tampak menangis tersedu-sedu, bahkan sempat pingsan ketika dikerumuni wartawan. Atut sempoyongan dan hampir jatuh dengan muka pucat. semuanya terdiam. Bayangkan kalau sampai ada telur ceplok melayang pada kepala mereka, suasana tentu akan jauh lebih dramatis. Alih-alih membuat analisa yang rasional dalam keadaan mendesak semacam itu, mereka justru meminta simpati masyarakat. Angie masih punya anak kecil. Atut adalah seorang ibu yang selalu memikirkan anak-anaknya.
Itulah salah satu pentas drama di panggung politik negara ini. Â Politik adalah dunia orang-orang jantan.