Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Suntik Kok KB (Kesalahan Bahasa 4)

28 Januari 2014   19:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:22 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jeng, Jeng... Kamu Pake KB apa?

Oh... Saya cocoknya pake susuk jeng..... pernah ya jeng saya pakai pil. tapi KB itu ga cocok buat saya. Kalau Jeng Noni Pake apa KBnya?

Wah, saya mah belum KB jeng.... anak baru dua ini... nanti kalau udah tigalah baru KB

Sengaja saya tidak memakai tanda kutip. saya harap anda bisa membayangkan sebuah percakapan yang biasa anda dengar kalau lagi kumpul bareng dengan para ibu RT (rumah tangga). Mungkin biasa ya, percakapan semacam itu. Tapi, yuk.... mari kita lihat lagi lebih jernih. apakah istilah KB tersebut sudah pas.

KB kependekan dari Keluarga berencana. Nah, coba anda sekarang terjemahkan kalimat tanya pertama, "jeng, jeng keluarga berencanamu apa?"

Ada yang ganjil tidak? saya sih merasa ganjil dengan kalimat tersebut. keluarga berencanamu apa? dalam konteks tata bahasa bagaimanapun juga rasanya tidak nyambung ya. keluarga artinya ikatan suami istri yang membentuk sebuah sistem kekerabatan terkecil. Bukankah dengan demikian sama sekali tidak nyambung?

oke, oke... mungkin anda mau berburu-buru... maksudnya adalah kontrasepsi. tapi bukankah kata KB tidak bisa digantikan hanya dengan kontrasepsi? kontrasepsi itu hanya sebagian dari cara-cara untuk membatasi anak dalam rangka mengatur keluarga yang terencana. pusing, bukan? Keluarga Berencana berarti sebuah keluarga yang direncanakan. yang direncanakan apa saja? banyak tentunya. bukan hanya masalah anak. ada masalah ekonomi, ada masalah sosial, ada masalah agama, ada juga masalah jumlah kelahiran. jadi kontrasepsi hanya sebagian dari keluarga berencana.

coba bayangkan kata 'suntik KB'. anda disuntik KB. berarti anda disuntik keluarga berencana dong? hah, disuntik keluarga? Makanya, kesalahan berbahasa di sini sudah kelewat-lewat. Yang disuntikkan sebagai salah satu metode pengaturan kelahiran adalah hormon, entah yang progesteron only, entah yang kombinasin. Tapi yang disuntikkan jelas bukan keluarga.

Tentu kita tidak menyalahkan masyarakat. Secara moral memang masalah ini timbul perdebatan. pada jaman Soekarno, familly planing ini pernah dilarang karena didemo masyarakat. pada jaman Soeharto, masyarakat pernah dipaksa. Pada jaman sekarang banyak yang merasa program ini mengalami kemunduran.

Kalau dirunut dalam peristilahan sejarahnya, dalam bahasa Inggris memang ada unsur politisnya sih. Awalnya, diberi nama birth limitation oleh Margareth Sanger. kemudian menjadi familly planning yang intinya sebenarnya juga sama. Oleh karena itu, baik kalau dibedakan antara pengaturan kelahiran, kontrasepsi, dan keluarga berencana sendiri. KB jelas jauh lebih mulia dan urgen. Sayangnya, yang terjadi adalah keluarganya tidak direncanakan tapi menggunakan kontrasepsi, kadang aborsi dan merasa sudah KB.

salam kompasiana!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun