Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Tersisa dari Nyoblos: Kok Ga Ada yang Kenal?

11 April 2014   17:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Waktu itu saya menyampaikan bahwa politik itu mulia, terlibatlah di dalamnya. Karena, ini merupakan dasar perputaran roda pemerintahan di Indonesia. tanpa pemerintahan, sebuah negara akan bubar.

akhirnya saya harus menjawab, "dalam prinsip moral, berlaku apa yang disebut dengan prinsip minus mallum. pilihan yang meskipun sama-sama buruk, tapi ada yang keburukannya paling kecil. itulah yang harus dipilih. misalnya ada 3 makanan, satu enak tapi beracun, satu ga enak dan kita ga tahu ada racunnya atau tidak, satunya lagi menjijikkan tapi ada gizinya. pilih mana? kalau ga pilih, mati.

kok ga kenal ya?

akhirnya bisa disiasati dengan ini, percayailah salah satu partainya. ini minus mallum. biarlah partai yang ngurusi orang yang dalam kecelakaan kemudian anda coblos. hehehee... karena bagaimanapun, keadaannya akan menjadi lebih buruk kalau kemudian kita golput. mereka yang jelas-jelas bermain uanglah yang akan menang.

kenapa? dalam logika perekonomian rakyat, sama-sama ga kenal, yang satunya ngasih uang yang lainnya tidak, pilih mana? pilih yang ngasih uang. sekarang, kalau ada yang ngasih uang dan dipilih, lalu yang cerdas merasa berhak untuk golput dan tidak memilih. siapa yang kemudian terpilih? ya jelas, yang tercoblos. meskipun bukan itu yang kita harapkan, bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun