Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

#SaveAhok: Ahok Lebih Bermartabat daripada Barisan Fadli Zon dkk

11 September 2014   18:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kedua kita bisa melihat integritas orang-orang yang mengusulkannya. Kalau orang-orang yang mengusulkannya adalah orang-orang yang punya integritas politik yang baik, barulah kemudian publik pantas mempercayai dan mendukungnya. Dalam hal ini, kita bisa melihat integritas tokoh-tokoh koalisi merah putih seperti Fadli Zon, Amin Rais, Surya Dharma Ali, Akbar Tanjung, Abu Rizal Bakrie, dkk. Publik sudah cukup cerdas untuk menilai integritas mereka dan pemikirannya.

Amin Rais adalah seorang tokoh yang dulu getol menyuarakan pilkada langsung dan sekarang menyesalinya. Konon dengan sistem pilkada langsung, justru banyak kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi. Jadi pilkadanya sebaiknya tidak langsung. Ibarat gatal di jari, amputasi tangan biar ga lagi gatal.

Dukung gerakan Save Ahok

Tokoh tokoh yang menolak rencana undang-undang pilkada adalah tokoh-tokoh yang baik di mata masyarakat. Selain Ahok ada bu Risma, ada Ridwan Kamil, ada Ganjar Pranowo, dkk. Maka, munculnya gerakan save Ahok merupakan sebuah gerakan bersama dengan tokoh-tokoh itu yang kemudian berupaya untuk melawan upaya Fadli Zon dkk.

Logika masyarakat memang berbeda dengan logika elite partai. Kebetulan saya adalah bagian dari masyarakat yang kebetulan mendengar langsung di masyarakat yang lebih setuju pada pemikiran Ahok daripada Fadli Zon. Menariknya, mereka yang setuju pemikiran Ahok ini adalah mereka yang dulu juga mendukung Prabowo. Untunglah, kini mereka bertobat. hehehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun