Jadi, kalau pilihan anda adalah pilihan hidup yang sudah semestinya anda pilih, yakinlah itu menuju pada sebuah kebesaran hidup anda. Demikian sebaliknya, manakala pilihan hidup kita adalah sesuatu yang bertentangan dengan kebesaran sebuah pilihan hidup, ya itu juga yang akan terjadi. Belajar dari tokoh-tokoh besar yang kemudian jatuh, itu lebih karena pilihan hidupnya memungkinkannya untuk jatuh. Bahwa dia korupsi, ini bukan takdir. Ini pilihannya. Suatu keputusan kecil yang berdampak besar.
Hidup kita memang dibatasi oleh takdir: di mana kita dilahirkan, dengan wujud bagaimana kita ada, tampan atau tidak, cantik atau tonggos.... tapi itu tidak menghalangi kita untuk membuat pilihan agar menjadi aktor yang sungguh-sungguh dalam sinetron kehidupan kita. Banyak orang jelek yang lebih sukses daripada yang tampan. Banyak juga orang yang tidak lulus SD tapi lebih baik hidupnya daripada yang profesor.
Ya... hidup ini pilihan dan kita bisa memilih yang terbaik untuk hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H