Mohon tunggu...
Hernys EkaAgustina
Hernys EkaAgustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dashat Atasi Stunting, UNNES GIAT 5 Kelurahan Kedunglumbu Berkolaborasi dengan BKKBN

5 Agustus 2023   11:44 Diperbarui: 5 Agustus 2023   11:48 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surakarta, 2 Agustus 2023 – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) dari kelompok GIAT 5 Kelurahan Kedunglumbu bekerjasama dengan BKKBN melaksanakan program DASHAT (dapur sehat atasi stunting) sebagai upaya pencegahan stunting melalui intervensi gizi seimbang pada anak beresiko stunting, seperti anak di bawah usia dua tahun di wilayah setempat.

Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gagal tumbuh secara optimal dikarenakan kurang gizi kronis, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak di fase berikutnya. Masa anak usia di bawah dua tahun sendiri merupakan masa penting sekaligus kritis dalam proses tumbuh kembang. Oleh karena itu, masalah pada gangguan tumbuh kembang anak di bawah usia dua tahun merupakan masalah serius yang perlu ditangani.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kader Posyandu setempat, terdapat delapan anak yang beresiko stunting. Adapun beberapa hal yang menyebabkan terjadinya resiko stunting di Kelurahan Kedunglumbu antara lain karena rendahnya perekonomian keluarga, sanitasi lingkungan yang kurang baik, dan kurangnya pengetahuan ibu mengenai makanan bergizi pada masa MPASI.

Dengan demikian, tim UNNES GIAT 5 Kelurahan Kedunglumbu melaksanakan program DASHAT sebagai upaya mengatasi masalah dengan membagikan makanan tambahan tinggi protein dan gizi. Program DASHAT ini dilakukan secara konsisten setiap hari Jumat selama enam pekan berturut-turut. Program ini ditujukan untuk delapan anak beresiko stunting sesuai dengan data yang terdapat di lapangan. Makanan yang diberikan tersebut dimasak, dikemas, dan dibagikan sendiri oleh tim UNNES GIAT 5 kelurahan Kedunglumbu. Diharapkan dengan hal ini, anak beresiko stunting mendapatkan nutrisi yang baik untuk pemenuhan gizi.

Pelaksanaan program DASHAT oleh mahasiswa UNNES GIAT 5 di Kelurahan Kedunglumbu banyak mendapat respon positif dan dukungan dari beberapa pihak, seperti kepala desa, kader posyandu, dan ketua PKK, yang menurut mereka sangat membantu para ibu dalam memperbaiki gizi anak sehingga anak dapat tumbuh optimal dan sehat. 

Dokumentasi DASHAT Unnes Giat 5 Kedunglumbu 
Dokumentasi DASHAT Unnes Giat 5 Kedunglumbu 

“Untuk DASHAT itukan dapur sehat atasi stunting, sebenarnya dari puskesmas juga sudah diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk anak yang terindikasi stunting, tapi dengan adik-adik mahasiswa Unnes ada program kerja DASHAT ini sangat bagus karena pada DASHAT itu lebih banyak porsi proteinnya sehingga adik-adik mahasiswa ini dapat memberikan contoh makanan yang sehat dan memberikan wawasan bagi ibu-ibu yang anaknya terindikasi stunting untuk lebih memberikan nutrisi yang diperlukan anaknya”, ucap Ibu Dri Astuti selaku Ketua PPK Kelurahan Kedunglumbu dalam pertemuan dengan PKK dan Kader Posyandu.

Dokumentasi DASHAT Unnes Giat 5 Kedunglumbu 
Dokumentasi DASHAT Unnes Giat 5 Kedunglumbu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun