Mohon tunggu...
Hernita Sitompul
Hernita Sitompul Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru sebagai pemimpin pembelajaran yang terampil mengambil keputusan yang tepat akan menciptakan lingkungan belajar yang positif, kondusif, menyenangkan dan Merdeka dalam belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi

14 September 2021   21:12 Diperbarui: 14 September 2021   21:25 2763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Pratap triloka yang diusung oleh KHD antara lain :

  1. Ing ngarsa sung tuladha, didepan memberikan teladan
  2. Ing madya mangun karsa, ditengah membangkitkan semangat
  3. Tut wuri handayani, dibelakang memberikan dorongan

    Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menerapkan Pratap Triloka dalam lingkungan belajar, dimana sebagai penuntun bagi murid guru harus hadir sebagai teladan, sebagai pembangkit semangat dan memberikan dorongan bagi murid yang membutuhkannya. Dengan menerapkan dan menghidupi Pratap Triloka akan menjadi dasar/landasan bagi guru untuk mengambil keputusan terbaik yang berpihak pada murid yang menciptakan lingkungan belajar yang positif, nyaman dan menyenangkan.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan.

Sebagai pendidik tentunya kita memiliki nilai- nilai yang tertanam dalam diri kita yang kita yakini dan menjadi dasar dalam hidup. Terutama setelah mengikuti program guru penggerak, kita kembali berefleksi dimana nilai-nilai yang kita miliki dan sudah ada sebelumnya semakin diperkuat (recharged). Nilai-nilai tersebut adalah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Keseluruhan nilai-nilai ini memengaruhi saya sebagai seorang pemimpin  pembelajaran dalam mengambil keputusan.

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching'  (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah  dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Menurut saya apa yang saya dapatkan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran sudah sangat baik dan sangat bermanfaat bagi saya untuk mampu mengambil keputusan yang tepat untuk saya pribadi, murid, rekan sejawat, dan warga sekolah.

4. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Ketika saya menghadapi suatu dilema etika atau bujukan moral yang menuntut saya untuk mengambil keputusan yang tepat tentunya saya akan mengikuti 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan, dimana dasar dari keseluruhannya adalah nilai-nilai yang saya miliki. 

5. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Sebagai pemimpin pembelajaran bila kita terampil mengambil keputusan yang tepat maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

6. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di lingkungan sekolah saya antara lain dipengaruhi oleh perbedaan budaya, nilai-nilai dan prinsip hidup yang mendasari setiap individu. Namun dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang mengakomodasi seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Sehingga diperlukan kejelasan visi dan misi, budaya, dan nilai-nilai yang dianggap penting di sekolah, agar bisa menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun