Mohon tunggu...
hernik
hernik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak,berenang dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Carilah Ilmu dari Buaian sampai Liang Lahat

3 Desember 2024   15:51 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:55 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat" adalah hadits Nabi Muhammad SAS yang artinya menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat Islam sejak dalam kandungan hingga menjelang kematian.Hadists ini dalam bahasa arab adalah "uthlubul ilma minal Mahdi Ilal lahdi

Menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan diantaranya:

*Ilmu adalah warisan para nabi

*Ilmu akan membawa seseorang menuju kebajikan dan ketaqwaan.

*ilmu akan memberikan manfaat meski orang berilmu tersebut telah meninggal dunia.

*ilmu adalah kunci segala kebaikan,sarana untuk melaksanakan apa yang Allah wajibkan kepada kita, dan amalan yang tidak terputus pahalanya.

*Kisah Perjalanan Imam Syafi'i menuntut ilmu

Ketika berguru dikota Mekah imam Syafi'i diperintahkan oleh gurunya "wahai Muhammad pergilah engkau kemadinah untuk berguru lagi, karena sesungguhnya ilmuku sudah habis, semuanya sudah kuajarkan kepadamu". Imam Syafi'i pun menuruti perintah sang guru dan beliau segera berpamitan dengan sang ibu. Berkatalah sang ibu, "pergilah engkau menuntut ilmu dijalan Allah,kita akan bertemu nanti diakhirat". Maka imam Syafi'i pun berangkat kemadinah mencari guru untuk mengajarkannya ilmu.

Dimadinah beliau berguru kepada imam Malik. Tak butuh waktu lama, imam Syafi'i langsung menyerap ilmu yang diajarkan imam Malik sehingga semua orang terkagum kagum dibuatnya. Termasuk sang guru yang pada saat itu merupakan ulama tertinggi dimadinah,imam Syafi'i pun menjadi murid kesayangan imam Malik.

Imam Syafi'i kemudian mengembara keiraq dan menimba ilmu disana, beliau berguru murid muridnya imam hanafi. Meski sudah banyak menyerap banyak ilmu di Iraq, imam Syafi'i belum ingin pulang karena belum ada panggilan dari ibundanya. Diirak imam Syafi'i berkembang menjadi murid yang terkenal sangat pintar dan tercerdas. Sehingga dalam waktu singkat ia sudah diminta untuk mengajar. Tak butuh waktu lama, ribuan murid pun berbondong-bondong datang untuk berguru kepadanya. Hingga beliau pun menjadi ulama besar yang terkenal keseluruh penjuru Irak hingga ijaz.

Ibundanya imam Syafi'i pada setiap tahunnya juga melakukan ibadah haji, pada kesempatan tahun itupun sang ibu melaksanakan ibadah haji. Pada saat itu sang ibu mengikuti kajian dari salah seorang ulama yang mana sang ulama tersebut sering mengucapkan nama imam Syafi'i. Mendengar ulama tersebut sering mengucapkan nama sang anak,setelah pengajian sang ibu pun menjumpai ulama tersebut.sang ibu bertanya kepada sang ulama. Wahai syekh siapakah itu Muhammad bin Idris Asy Syafi'i? Sang ulama pun menjawab bahwa imam Syafi'i adalah gurunya diirak.

Lalu ibunya menitip pesan kepada ulama tersebut untuk disampaikan ke imam Syafi'i bahwa dia disuruh pulang, sesampainya sang ulama tersebut diirak ia langsung menyampaikan pesan tersebut kepada sang guru. Imam Syafi'i yang mendengar kabar tersebut langsung bergegas untuk untuk pulang kemekah. Mendengar kabar sang imam ingin pulang penduduk Irak sangat sedih,namun mereka tidak bisa berbuat apa apa. Ketika sang imam ingin pulang, masyarakat serta sang murid pun telah menyiapkan bekal kepada sang imam. Karena sang imam telah menjadi ulama besar di Irak beliau pun menerima bekal yang sangat banyak, ratusan ekor unta telah diterimanya dari masyarakat dan muridnya disana.

* keistimewaan ilmu: menambah ketaqwaan,menambah kebijaksanaan,menambah kecintaan kepada akhirat,memudahkan jalan kesurga,mininggikan derajat(Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu),memberikan solusi terbaik(orang yang berilmu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam,sehingga dapat memberikan solusi yang lebih baik).

"Ilmu ibarat pohon,sedangkan ibadah ibarat buahnya. Jika pohon tidak berbuah,maka tidaklah lengkap manfaatnya" Semoga kita senantiasa digolongkan sebagai orang-orang yang berilmu dan bertaqwa amin yarabbal alamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun